Langsung ke konten utama

Entri yang Diunggulkan

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m

Lomba Penyusunan Permainan Mendidik (Edu Game)


Untuk memperkaya konten muatan laman Anggun PAUD sehingga mampu dan layak dijadikan rujukan guru PAUD, Direktorat Pembinaan PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengadakan Lomba Penyusunan Konten Anggun PAUD. Salah satunya adalah Lomba Penyususnan Permainan Mendidik (Edu Game).

Selain itu, adalah Lomba Penyususnan Permainan Mendidik (Edu Game) juga untuk sosialisasi Laman Anggun PAUD kepada netizen serta mengajak masyarakat turut serta terlibat dalam pengisisan konten laman Anggun PAUD sesuai minat dengan memperhatikan kebutuhan pendidik dan anak didik PAUD.

Tema Lomba Penyusunan Permainan Mendidik (Edu Game)

Tema Lomba Konten Anggun PAUD “ Penumbuhan Budi Pekerti Pada Anak Usia Dini”

Jenis dan Ketentuan Lomba Penyusunan Permainan Mendidik (Edu Game)

Konten Anggun PAUD yang dilombakan untuk konsumsi peserta didik PAUD usia 4-6 tahun.

Ketentuan Lomba Penyusunan Permainan Mendidik (Edu Game)

1.    Fokus pada pengembangan aspek Kognitif (pengenalan konsep dasar matematika dan keaksaraan awal) dan Seni (rupa, dan musik).
2.    Aplikasi permainan dibuat dengan format HTML5
3.    Menitik beratkan pada kemampuan secara teknis untuk membuat aplikasi game melalui penyusunan karakter, background, strategi permainan, sehingga game tersebut mampu berinteraksi dengan user-nya.
4.    Dilengkapi dengan dokumentasi/ instruksi cara menggunakan aplikasi game tersebut.
5.    Permainan harus dapat dimainkan setidaknya di dua browser: Firefox dan Chrome. Dan harus dapat berjalan dengan baik, jika terjadi error otomatis menjadi gugur.
6.    Game dipublikasikan dan digunakan oleh sasaran anak usia 4-6 tahun.

Hadiah Lomba Penyusunan Permainan Mendidik (Edu Game)

  • 1 orang pemenang pertama dengan hadiah Rp. 25.000.000,-
  • 1 orang pemenang kedua dengan hadiah   Rp. 20.000.000,-
  • 1 orang pemenang ke tiga dengan hadiah   15.000.000,-
  • 10 hadiah hiburan dengan hadiah @ Rp. 7.500.000

 Persyaratan Lomba Penyusunan Permainan Mendidik (Edu Game)

1.    Peserta
Peserta terbuka untuk umum, kecuali peserta Direktorat Pembinaan PAUD..
2.    Naskah/ produk:
  • Orisinalitas mutlak.
  • Tidak mengandung unsur kekerasan, pornografi, suku, agama, ras, antar golongan, pelecehan fisik, simbol dan radikalisme.
  • Penerima manfaat adalah anak usia 4-6 tahun dengan bimbingan orang tua dan guru.
  • Peserta dapat mengirimkan lebih dari satu naskah dalam jenis (kategori) yang sama atau berbeda
  • Semua karya yang masuk akan menjadi hak milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan u.p. Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini.
3.    Pendaftaran dan Pengiriman

Pendaftaran  dan pengiriman hasil karya dimulai tanggal 15 Juni 2016, dan
dikirimkan ke alamat :
Direktorat Pembinaan PAUD,
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lt. 7
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta
Kode Pos 10270
Batas waktu pengiriman paling lambat tanggal 31 Agustus 2016 cap pos.
Semua kontributor dalam penyusunan dan pengembangan produk dicantumkan secara lengkap.

Penilaian Lomba Penyusunan Permainan Mendidik (Edu Game)

Penilaian dilakukan oleh Tim Juri yang berkompeten di bidangnya didasarkan pada unsur:
  • Orisinalitas karya
  • Kesesuaian dengan tema dan fokus aspek perkembangan
  • Kesesuaian karya dengan sasaran (pendidik atau anak didik usia 4-6 tahun)
  • Kejelasan pesan yang disampaikan
  • Kesantunan bahasa
  • Keutuhan karya
  • Keserasian karya.

 Pengumuman Pemenang Lomba Penyusunan Permainan Mendidik (Edu Game)

Pemenang diumumkan melalui web http://www.anggunpaud.kemdikbud.go.id  atau  http://www.paud.kemdikbud.go.id tanggal 13 – 15 September 2016.

 Penyerahan Hadiah Lomba Penyusunan Permainan Mendidik (Edu Game)

Hadiah lomba akan diserahkan bersamaan dengan Hari Anak Universal bulan September 2016.

Pemanfaatan Edu Game

Naskah yang masuk ke Panitia dan dinyatakan menang menjadi hak Panitia dan akan di upload ke lamanhttp://www.anggunpaud.kemdikbud.go.id  atau  http://www.paud.kemdikbud.go.id
Naskah yang tidak menang tetap menjadi hak penyusun kecuali apabila diserahkan ke Dit. Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.



Lomba oleh Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini, Kemendikbud lainnya





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Surat Keterangan Siswa dengan NISN

Lomba menulis untuk siswa SD, SMP atau SMA seringkali mensyaratkan surat keterangan dari kepala sekolah, lengkap dengan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Surat ini untuk menguatkan status siswa di satu sekolah sekaligus sebagai upaya menyadarkan pihak sekolah bahwa ada siswanya yang ingin mengikuti suatu lomba.  Surat Keterangan Siswa Siswa cukup menyampaikan permintaan surat keterangan siswa kepada guru, wali kelas, atau wakil kepala sekolah urusan kesiswaan. Surat keterangan siswa dibuat oleh bagian administrasi sekolah, ditandatangani kepala sekolah dan dibubuhi cap. Berikut ini merupakan contoh surat keterangan siswa yang belum ditandatangani kepala sekolah dan dibubuhi cap.    Contoh surat keterangan siswa yang belum dibubuhi cap sekolah dan tanda tangan kepala sekolah Nomor Induk Siswa Nasional Nomor Induk Siswa Nasional merupakan nomor identitas unik yang diberikan secara acak kepada setiap siswa di Indonesia oleh Pusat Data Statistik Pendidikan (PDSP),

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m

Inilah 8 Alasan Seorang Suami Tetap Suka Menonton Film Porno

Banyak hal yang berubah setelah menikah. Namun apa jadinya jika seorang pria masih mempertahankan kebiasaan buruknya padahal sudah beristri. Kebiasaan terkait hubungan suami istri lagi. Berikut kisahnya, saya kutip dari guystuffcounseling.com publikasi (27/9/2017) Monica sangat marah pada Ed karena kebiasaan buruknya. Dia menemuai Jed Diamond, Ph.D., seorang psikoterapis di Willits, California, Amerika Serikat, untuk menceritakan masalahnya. "Aku hanya tidak mengerti. Aku suka berhubungan intim. Aku ada kapan pun Ed tertarik. Kenapa dia harus mencari pornografi? Kurasa sesekali tidak menyakitkan, tapi dia sepertinya lebih suka nonton yang begituan di komputer." Monica merasa kebiasaan itu menghancurkan pernikahan mereka. Mengapa suaminya lebih suka nonton daripada melakukan bersama dirinya? Sebagai seorang terapis, Jed telah berbicara dengan banyak pria dan wanita yang memiliki masalah pornografi dalam kehidupan mereka. Jed mengemukakan 8 alasan pria memi