Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Entri yang Diunggulkan

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m

7 Fakta HokBen, Waspadalah

Hoka-hoka Bento atau kini dikenal sebagai HokBen merupakan restoran yang menyajikan menu makanan Jepang, terutama Bento. Kita mudah menemukan HokBen di pusat-pusat perbelanjaan dan jalan-jalan utama kota besar. Saya dan keluarga pun sering santap bersama di HokBen. Menunya bervariasi, cocok dengan lidah orang Indonesia, dan harga cukup terjangkau. Namun dibalik itu, ada beberapa fakta yang baru saya ketahui tentang HokBen. Ini beberapa fakta HokBen itu. 1. HokBen Bukan Restoran Asal Jepang Sebagian orang menganggap HokBen adalah restoran waralaba asal Jepang. Saya juga awalnya begitu. Nyatanya, HokBen adalah produk asli Indonesia. HokBen berada di bawah naungan PT. Eka Bogainti. Pendiri HokBen sering berwisata ke Jepang dan menyukai Bento, semacam paket nasi dan lauk yang sering dijadilan bekal. Di tanah air,  sang pendiri mengadaptasi menu Jepang agar sesuai dengan lidah orang Indonesia.  HokBen pertama di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada 1985 Res

Kecewa dengan Novel Milea, Suara dari Dilan

Novel Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1990 terbit perdana pada 2014, saya cuek saja. Tidak pernah sekalipun menjamahnya meskipun terpajang di area strategis berbagai toko buku. Novel Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1991 , terbit tahun 2015, saya masih tidak acuh. Saat Milea, Suara dari Dilan muncul  Agustus 2016, saya baru membacanya, sebab novel Dilan akan difilmkan. Cerita Cinta Kayaknya Cerita cinta Dilan dan Milea. Sebagian besar calon pembaca novel Milea, Suara dari Dilan, akan menduga seperti itu. Apalagi ditegaskan oleh berbagai komentar (yang sepertinya diambil dari Twitter) di sampul belakang novelnya. Komentar pembaca yang dimuat pada sampul belakang Milea  Namun, apa istimewanya  kisah cinta karangan Pidi Baiq itu sehingga membuat orang-orang yang telah membaca novelnya begitu terkesan? Saya teringat dengan gaya penulisan Pidi Baiq di Drunken Monster dan Drunken Molen . Mungkinkah tokoh-tokoh dalam novel Milea dan Dilan konyol seperti di buku di Drunke