Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m
Sebagian orang sering berujar bikin film itu biayanya mahal. Film yang dimaksud pastilah film panjang. Padahal ada jenis film berdasarkan durasinya yang berbiaya rendah. Popularitas film ini dapat melebihi film panjang. Kita mengenalnya dengan sebutan film pendek. Tantangan Film Pendek Sesuai namanya, durasi film pendek kurang dari 60 menit atau tidak lebih dari 1 jam. Durasi yang singkat tersebut mengharuskan pembuatnya cermat menampilkan adegan. Setiap shot idealnya memiliki makna yang cukup dalam bagi para penontonnya. Singkatnya, meski durasi pendek filmnya harus berkesan. Proses penulisan naskah perlu mendapat perhatian di awal pembuatan film. Naskah akan memengaruhi proses pembuatan film pendek selanjutnya. Mulai dari penentuan pemain sampai saluran yang tepat untuk distribusi film pendek. Contohnya saja film pendek berjudul ‘Tilik’ yang sempat viral Agustus 2020. Menurut penuturan produsernya, Elene Rosmeisara kepada Kompas.com, supervisi naskah membutuhkan waktu