Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m
Tahun
ini saya tidak ingin hal itu terjadi lagi. Maka dari itu resolusi lebaran tahun
ini adalah Pengeluaran
yang Tercatat, Terukur, dan Realistis
Inspirasi Catatan Belanja Ibu
Ibu
saya mempunyai buku catatan belanja seukuran saku. Setiap hari ia menuliskan
barang apa saja yang dibeli serta harganya. Mulai dari sayur-mayur sampai iuran
bulanan tertulis di sana. Ibu juga membuat total belanja dalam satu hari.
Berdasarkan buku itu, pengeluaran harian keluarga tercatat dan bisa ditelaah
untuk evaluasi kapan pun juga.
Saat
masih remaja, saya sesekali membaca buku catatan pengeluaran itu. Dulu saya
sering tersenyum dan merasa konyol dengan kebiasaan ibu tersebut. Kini, setelah
berkeluarga saya baru merasakan manfaat pencatatan setiap pengeluaran. Saya meniru kebiasaan ibu, meskipun
tidak mencatat serapi dan sedetil ibu. Saya selalu berusaha menyimpan
nota pembelian dan membayar dengan kartu kredit atau kartu debit agar nilai pembelanjaan tercatat secara otomatis.
Menjelang
lebaran, saya gunakan kartu kredit ketimbang uang tunai untuk pembelanjaan di atas Rp50.000,-
sedangkan kartu debit untuk pembelanjaan di atas Rp50.000,-. Alasan penggunaaan
kartu kredit dan debit, selain tercatat secara otomatis, saya juga bisa mendapatkan manfaat reward dan memanfaatkan promosi kartu kredit yang sebagian besar berupa diskon khusus.
Terukur dan Realistis, Bukan Asal Gesek
Sebagian
orang enggan memiliki kartu kredit karena khawatir boros, gampang gesek untuk
belanja ini-itu. Saya justru sebaliknya, menggunakan kartu kredit dengan cerdas: untuk berhemat. Kok
bisa hemat?
Setiap
kartu kredit memiliki program promosi yang berbeda-beda. Maka dari itu, saya
melakukan semacam riset terlebih dahulu sebelum mengajukan permohonan kartu kredit. Saya mencari tahu berbagai persyaratan, manfaat, hak, dan kewajiban
jika memiliki satu kartu kredit. Product
knowledge semacam itu disediakan oleh cermati.com Saya
mendapat gambaran lengkap satu kartu kredit, bahkan membandingkan satu kartu
kredit dengan satu kredit lainnya. Riset tersebut menghasilkan satu keputusan
untuk mengajukan permohonan kartu kredit Carrefour Megacard dengan 2 alasan: Carrefour dekat dengan rumah dan program diskon belanja
10%.
Setelah
memiliki Carrefour Megacard datanglah tawaran dari Bank ANZ. Saya melakukan
riset lagi melalui cermati.com Manfaat yang dapat saya peroleh
dari kartu kredit ANZ cukup menggiurkan; ada program diskon 5% untuk setiap
pembelanjaan online. Karena Carrefour
Megacard sering dipakai untuk cicilan 0% sehingga mengurangi sisa
kredit, maka saya menyetujui penawaran dari Bank ANZ.
Tanpa proses yang berbelit-belit, saya mendapatkan ANZ Titanium Mastercard.
Kartu
kredit ANZ Titanium inilah yang sering saya gunakan untuk berbelanja menjelang
lebaran, mulai dari membeli kebutuhan sehari-hari, pakaian anak dan keponakan,
juga membeli buku-buku agama dan Al-Qur’an untuk dijual kembali (reseller). Sebelum menggunakan kartu,
saya memperkirakan terlebih dahulu, jumlah pembelanjaan dan berapa dana yang tersedia di rekening tabungan saya, sehingga saat tanggal penagihan kartu
kredit, semua pembelanjaan yang berubah menjadi tagihan kartu kredit itu bisa
dibayar lunas.
Kartu kredit pengganti uang tunai |
Senyum Setelah Lebaran
Usai
mudik ke kampung halaman istri, saya coba menghitung lagi dana yang sudah
keluar untuk kebutuhan mudik, baik belanja barang maupun uang amplop untuk anak-anak
sanak saudara. Alhamdulillah dana THR yang tersisa masih cukup banyak.
Untuk
uang amplop lebaran, saya menggunakan fasilitas Tarik Tunai dari Kartu Kredit
ANZ Titanium. Saat itu saya belum memiliki uang tunai sedangkan bagian keuangan
di kantor sudah menyediakan penukaran lembar uang kertas baru. Setelah
memperhitungkan bunga dan lainnya melalui cermati.com, saya melakukan tarik tunai.
Alhamdulillah untuk uang amplop ini, dananya tidak jebol seperti tahun lalu,
karena kami mempunyai pecahan uang Rp5.000,- Rp10.000 dan Rp20.000 sehingga
bisa memberikan nominal tertentu sesuai usia dan kebutuhan anak-anak sanak saudara. Tahun lalu,
kami hanya memiliki pecahan Rp50.000, sehingga dana uang amplop jadi membengkak.
Sisa
uang THR kami tabung kembali untuk keperluan tak terduga dan mudik ke kampung
halaman saya di Palembang tahun depan. Saya juga mencermati laman promosi kartu
kredit yang saya miliki di cermati.com. Barangkali bisa untuk candle light dinner dengan istri namun harganya
diskon.
Jika kita pandai menggunakan kartu kredit, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan. Cermati.com menjadi pilihan saya untuk mendampingi penggunaan kartu kredit dan jenis produk perbankan lainnya.
Sumber foto usnews.com dan cermati.com
Jika kita pandai menggunakan kartu kredit, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan. Cermati.com menjadi pilihan saya untuk mendampingi penggunaan kartu kredit dan jenis produk perbankan lainnya.
Laman member di cermati.com, menampilkan promosi sesuai kartu kredit yang kita miliki |
Sumber foto usnews.com dan cermati.com
belum punya kartu kredit. bisa dicoba kapan2 kalau udah ngajuin aplikasi dan acc :D hehe
BalasHapusIya, Lina. Slip gaji dan surat keterangan dari kantor itu menjadi syarat utama dari sebagian penerbit kartu kredit yang bikin ilfil sebagian orang ^_^
HapusCC bank mega yg banyak promo gila2an diskon 50% ... lumayan kalo makan2 di resto hehehe
BalasHapusIya, terutama di resto dan gerai grup Trans
HapusBiar lambat asal tetap muncul. ^_^
BalasHapusKeren deh tulisannya. Bagi saya yang doyan belanja, bisa belajar mensiasati/ mengerem pengeluran dengan menggunakan kartu kredit. (Nanti kalau sudah berumahtangga ^_^)
Terima kasih informasinya, Mas Koko
Cari calon suami yang hemat dan cermat. Rem pengeluaran yang alami itu Key :-P
Hapus