Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Akhir tahun lalu, saya
memerlukan wajan penggorengan. Nama kerennya fry pan. Wajan lama yang berlapis teflon sudah tak layak pakai.
Lapisan teflonnya mulai mengelupas.
Satu situs perabotan
rumah tangga, memuat rekomendasi wajan terbaik. Ada wajan yang menarik perhatian saya. Warnanya pink. Anak dan istri saya pasti suka.
Saya mencari wajan pink itu di Shopee. Alasannya karena
aplikasi Shopee mudah digunakan serta ongkos kirim gratisnya tanpa kuota
harian. Semisal ongkos kirim terbatas untuk 500 pembeli pertama. Cukup ambil
voucher ongkos kirim yang tersedia serta memenuhi minimal belanja. Bahkan
seringkali minimal belanja Rp 0.
Saya membeli si wajan pink. Keesokan harinya si wajan pink sudah saya terima. Takjub juga
dengan kecepatan pengiriman dari Jakarta ke Bandung. Saya langsung melakukan
konfirmasi barang diterima. Di situlah kesalahan saya.
Si wajan pink cantik
ternyata tidak mulus lagi. Satu sisinya penyok. Duh... Empat tahun belanja di Shopee,
baru kali ini kecewa dengan barang kirimannya. Saya coba mengajukan keluhan
pada penjual dan customer service. Sia-sia belaka.
Saya merasa tertipu.
Pengalaman yang mengecewakan itu menjadikan saya hati-hati berbelanja di
Shopee. Saya harus melakukan langkah-langkah ini sebelum dan sesuadh membeli
barang di Shopee.
1.
Mengutamakan toko berlabel Star Seller dan Shopee Mall
Star seller merupukan
penjual terpilih yang sudah memenuhi kriteria tertentu dari Shopee. Toko-toko
terpilih itu mendapat undangan khusus. Setelah mendapatkan logo bintang dari
Shopee, mereka harus mempertahankan kinerjanya. Apabila kinerja buruk, label
Star Seller akan dicopot.
Shopee Mall merupakan
toko resmi dari brand atau merek tertentu.
Merek lokal atau global, toko ritel yang ternama, pusat pembelanjaan dan
lainnya. Barang Shopee Mall bisa beragam jenis namun masih satu grup. Berbagai
promosi di toko offline, bisa kita
temukan juga di Shopee Mall. Misalnya paket promosi barang tertentu berhadiah
mug cantik.
Toko yang menjual wajan pink itu sebenarnya sudah berada pada
level Star Seller. Kenapa bisa jual barang cacat begitu? Memang tidak ada
jaminan 100% barang Star Seller dan Shopee Mall selalu bagus. Maka dari itu
langkah-langkah selanjutnya di bawah juga harus kita lakukan untuk mendapatkan
jaminan barang bagus.
2.
Memeriksa ulasan dari pembeli terdahulu
Saat barang diterima pembeli,
Shopee selalu meminta pembeli memberikan rating satu sampai lima bintang. Selain itu pembeli
dapat berkomentar bebas pula, minimal 50 karakter. Puas atau tidaknya pembeli
terhadap barang bisa disampaikan. Pembeli dapat mencantumkan nama akun Shopee-nya atau anonim.
Membaca ulasan pembeli
terdahulu merupakan cara yang efektif jika penjual bukan Star Seller atau
Shopee Mall. Pembeli bisa saja puas meskipun toko masih baru atau belum
terpilih. Kita juga dapat memeriksa apakah barang dari Star Seller dan Shopee
Mall juga berhasil memuaskan pembeli. Apabila tiada ulasan atau hanya ada
rating bintang, kita bisa tetap membeli tapi gambling.
Pada kasus si wajan pink, saya memang tidak memeriksa ulasan
dari pembeli terdahulu. Padahal keluhan wajan penyok dan kemasan pengiriman cuma
bubble warp cukup banyak. Berarti
saya memang kurang cermat memilih barang. Padahal tokonya sudah Star Seller
lho. Apabila tidak ada perbaikan layanan, bakal dicopot leber star seller-nya
itu.
3.
Melakukan chat, lihat kapan terakhir online
Aplikasi ponsel dan web
Shopee menyediakan fitur obrolan atau chat
dengan penjual. Saya biasa ngobrol terlebih dahulu dengan penjual. Sekadar
menanyakan ketersediaan barang misalnya. Dari obrolan tersebut saya bisa tahu seberapa
tanggap si penjual. Kapan dia terakhir online.
Saya pernah langsung membeli
buku Enyd Bliton di Shopee hanya karena harganya murah. Buku bekas, sih. Cuma
Rp10.000. Lokasi penjualan dekat kantor saya. Setelah membayar, baru saya
mengingatkannya lewat chat. Baru
ketahuan si penjual terakhir online
dua hari yang lalu.
Saya menunggu kiriman
buku berhari-hari. Sampai batas waktu pengiriman, satu minggu terlewati. Si
penjual tak kunjung terlihat online,
apalagi merespon chat saya. Ya,
sudah. Pesanan saya batalkan saja.
Penjual terpercaya yang
menyediakan barang bagus pastinya online
setiap hari di Shopee. Mereka juga biasanya menyetel jawaban chat otomatis saat offline. Begitu mereka online,
chat kita langsung ditanggapi.
4.
Mencermati ada tidaknya layanan garansi
Sebagian penjual
menyediakan layanan garansi barang. Ada tidaknya garansi barang itu biasanya
tercantum pada deskripsi barang. Apabila
kita kecewa dengan barang yang dijual, barang bisa kita kirim balik. Pembayaran
kita pun dikembalikan.
Toko penjual wajan pink memang menyatakan tidak memberikan
garansi terhadap barangnya pada deskripsi barang. Jadi dia berlepas tangan atas
kondisi wajan yang saya dapatkan. Pintar dia. Lagi-lagi pada kasus ini saya
memang salah karang kurang cermat membaca deskripsi barangnya.
5.
Membaca seksama deskripsi barang
Tidak semua toko
memberikan deskripsi barang yang dijualnya. Apalagi jika barang yang dijual
mudah kita temukan di pasaran. Hanya sebagian toko saja yang memberikan
deskripsi barang secara detil agar terhindar dari keluhan pembeli.
Ada juga toko yang memberikan penegasan pada
deskripsi barang. BACA DESKRIPSI. MEMBELI BERARTI SETUJU. NO COMPLAIN! Apabila
kita kecewa setelah menerima barang, baru kemudian baca deskripsi barang,
rasanya kok tertipu ya. Itulah yang saya rasakan.
Maka dari itu sekarang
saya membiasakan diri untuk baca deskripsi barang. Sebenarnya banyak manfaat
dengan membaca deskripsi barang. Misalnya, kita bisa tahu dimensi barang
sehingga bisa membayangkannya. Tapi ya itu, tidak semua toko rajin menerangkan
kondisi barangnya secara detil.
6.
Memastikan barang yang diterima sesuai harapan sebelum konfirmasi
Langkah ini dilakukan
pembeli setelah menerima barang. Biasanya aplikasi Shopee memberi pemberitahuan
barang sudah sampai. Pemberitahuan itu melalui aplikasi dan e-mail. Waktu tiba
dan siapa penerimanya tertera.
Wajan pink dikirim ke kantor. Penerimanya
satpam kantor. Tanpa memeriksa kondisi wajan, saya langsung melakukan
konfirmasi penerimaan barang di aplikasi. Baru kemudian membuka kemasan dan
memeriksa wajan. Inilah kesalahan saya berikutnya.
Melakukan konfirmasi
penerimaan barang artinya saya sudah menerima barang. Uang pembelian akan
diteruskan Shopee pada penjual. Apabila belum melakukan konfirmasi uang masih ditahan. Cuma kita nggak bisa
lama-lama melakukan penundaan konfirmasi juga. Konfirmasi barang diterima akan
terjadi secara otomatis setelah jangka waktu tertentu.
7.
Meminta pertanggungjawaban penjual
Saya juga meminta pertanggung
jawaban penjual melalui chat. Saya
berusaha menyampaikan keluhan dengan sopan dan baik-baik. Tidak ada maksud
untuk melemparkan wajan itu ke muka penjual, walau pengen. Dibalas baik-baik juga, sih. Tapi cukup mengecewakan.
Saya dan penjual sempat
berbalas chat hingga hingga 4 kali.
Pada akhirnya saya menyudahi karena si penjual tetap merasa tidak bersalah. Ya
sudahlah. Kasih ulasan jujur saja dan bintang rendah agar si toko memperbaiki
layanannya di kemudian hari.
8.
Meminta bantuan customer service
Langkah terakhir yang
saya lakukan adalah mengubungi customer
service. Saya tanya apakah saya bisa melakukan pengembalian barang.
Ternyata kalau sudah melakukan konfirmasi barang diterima, saya nggak bisa lagi
mengembalikan barang. Duh...
Akhirnya si wajan pink saya bawa pulang. Berkumpul dengan
wajan dan peralan dapur lainnya. Biar pun rada penyok, hal itu tidak
memengaruhi fungsi si wajan. Saat memasak tanpa minyak, daya anti lengketnya
memang bekerja. Cukuplah meskipun sempat kecewa.
Jadi hati-hati
Pengalaman membeli si wajan
pink menjadikan saya lebih hati-hati
belanja di Shopee. Delapan langkah di atas menjadi semacam protokol pribadi
bagi saya. Tidak mudah pilih, beli, dan konfirmasi lagi.
Berbagai ulasan di toko
lain yang menjual wajan pink dengan
kisaran harga sama mengeluhkan hal serupa. Saya berkesimpulan wajan pink itu barang reject. Cacat produksi. Apalagi tidak ada toko berlabel Shopee Mall
yang menjualnya.
Semoga pengalaman belanja di Shopee yang kurang menyenangkan ini tidak dialami pelanggan Shopee lainnya. Menjual di Shopee cenderung mudah. Penjual bisa menawarkan barang apa saja. Tinggal pembeli yang harus cerdas memilih dan memilah. Agar tidak merasa tertipu dan kecewa setelah barang diterima. Setuju?
Semoga pengalaman belanja di Shopee yang kurang menyenangkan ini tidak dialami pelanggan Shopee lainnya. Menjual di Shopee cenderung mudah. Penjual bisa menawarkan barang apa saja. Tinggal pembeli yang harus cerdas memilih dan memilah. Agar tidak merasa tertipu dan kecewa setelah barang diterima. Setuju?
Aku pernah.. Beli barang rusak. Kirm foto dan video bukti rusak.. Alhamdulillah balik uang.. Emang lbh aman yg star seller Mas Koko
BalasHapusIya, bbrp kali saya juga ada kekurangan barang, dikembalikan uangnya
HapusYa semoga ngak tertipu di lapak online. Kadang ada juga yg ngajak transaksi di luar lapak.
BalasHapusTerima kasih info detailnya. Saya bukan anak shopee banget nih hehe. jadi terbantu untuk fitur-fitur interface nya. Alhamdulillah wajannya masih bisa berfungsi.
BalasHapusKecewa banget nih kalau kejadian begini apalagi tokonya ngga mau jujur dan menyalahkan pengiriman..sayang banget kredibilitas tokonya diabaikan..
BalasHapusSaya kalau belanja di Shopee memang harus ngecek barangnya dulu saat diterima baru konfirmasi, kalau-kalau ada yang rusak dan kita sudah terlanjur konfirmasi, gak bisa diretur. Yah, walaupun kerusakan mungkin bukan dari penjual, bisa jadi pas pengiriman, tapi sebagai pembeli tentu kita punya hak untuk komplain. Btw, tipsnya sangat bermanfaat untuk diaplikasikan, Mas
BalasHapusHmm, mengecewakan sekali ya. Kemalangan ini mesti membuahkan kehati2an. Langkah2 di atas memang perlu dilakukan utk mencegahnya terulang di kemudian hari.
BalasHapuspenjual barang online di Shopee ada yang penipu barang bekas dijual tapi mau komplain berbelit belit kapok beli barang online
BalasHapusSaya beli barang star seller beberapa kali bermasalah, malah shopee bela seller saat ada masalah. Akhirnya uang terbuang percuma karena barang yg tidak sesuai.
BalasHapusSaya sih udah gak mau belanja di shopee kecuali beli barang murah manfaatin ongkir... Klo beli barang mahal, ada masalah proses penyelesaian berbelit - belit dan dari beberapa kali masalah shopee bela penjual nakal yang penjualannya banyak. Jadi mending pindah aja ke marketplace lain. Shopee manfaatin gratis ongkir nya aja untuk barang receh....
BalasHapus