Langsung ke konten utama

Entri yang Diunggulkan

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m

Inilah 8 Alasan Seorang Suami Tetap Suka Menonton Film Porno


suami nonton porno
Banyak hal yang berubah setelah menikah. Namun apa jadinya jika seorang pria masih mempertahankan kebiasaan buruknya padahal sudah beristri. Kebiasaan terkait hubungan suami istri lagi. Berikut kisahnya, saya kutip dari guystuffcounseling.com publikasi (27/9/2017)

Monica sangat marah pada Ed karena kebiasaan buruknya. Dia menemuai Jed Diamond, Ph.D., seorang psikoterapis di Willits, California, Amerika Serikat, untuk menceritakan masalahnya.

"Aku hanya tidak mengerti. Aku suka berhubungan intim. Aku ada kapan pun Ed tertarik. Kenapa dia harus mencari pornografi? Kurasa sesekali tidak menyakitkan, tapi dia sepertinya lebih suka nonton yang begituan di komputer."

Monica merasa kebiasaan itu menghancurkan pernikahan mereka. Mengapa suaminya lebih suka nonton daripada melakukan bersama dirinya?

Sebagai seorang terapis, Jed telah berbicara dengan banyak pria dan wanita yang memiliki masalah pornografi dalam kehidupan mereka. Jed mengemukakan 8 alasan pria memiliki kebiasaan menonton film porno, terutama melalui internet walaupun sang pria sudah menikah.

1. Pria menikmatinya sebagai satu kesenangan seksual, layaknya tontonan hiburan pada umumnya.

2. Pria menyukai variasi hubungan intim yang ditampilkan. Film-film tersebut seolah memiliki varian tanpa batas yang bisa dipilih penikmatnya.

3. Dalam kehidupan nyata, praktik hubungan intim tertentu dianggap tidak wajar, tidak disukai, bahkan dibenci oleh pasangannya. Di film tersebut, aktor-aktrisnya melakukan apa pun yang diinginkan penontonnya. Bintang film porno seolah menikmatinya, tidak pernah lelah, dan  selalu siap untuk berbuat lebih.

4. Banyak tekanan dan ketidakpastian di dunia nyata. Pada dunia film itu, segalanya bagai dapat diprediksi dan dikendalikan. 

download film porno
Kecanduang pornografi merupakan satu gangguan jiwa (Gambar Getty)
5. Meskipun istri bersedia dan tertarik melakukan hal-hal pada film, ada saat-saat ketika sang pria ingin meniru adegan film, namun istri sudah lelah atau tengah memiliki masalah sehingga enggan melakukannya. Film porno di internet siap ditonton kapan saja.

6. Sebagai bahan untuk berfantasi liar saat melakukan hubungan intim yang biasa saja dengan sang istri.

7. Di dunia nyata, semua orang begitu sibuk dengan pekerjaan, rumah, dan keluarga, dan lainnya sehingga sang pria merasa sendiri dan kesepian. Dia menghibur diri dengan film tersebut.

8. Di dunia nyata yang semakin cepat dan instan. Pria juga ingin mendapatkan layanan cepat. Penyedia konten film di internet seolah dapat memenuhi kebutuhan sang pria yang ingin cepat-cepat itu.

Delapan alasan di atas hanya sebagian kecil alasan. Tiap orang bisa memiliki alasan yang berbeda. Bahkan alasan-alasan itu seringkali tidak disadarinya.

Terlepas dari alasannya, menurut Jed memahami efek negatif dari menonton film porno jauh lebih penting daripada mengetahui alasannya. Jangan abaikan pasangan kita yang gemar menonton film porno. Segera atasi atau sesal akan datang kemudian.

Komentar

  1. Aku baca ini sambil ngerjap2 Mata... Beneran itu? Wkwkwkwk

    BalasHapus
  2. Ooh jadi itu ya alasannya haha. Tapi kok nggak buat solusi? Kependekan ah tulisannya. Tambahin biar nggak kecanduan apa triknya?

    BalasHapus
  3. Belum cukup umur qaqa... (brp puluh tahun lalu) klo istri yg nonton gimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salahkan suaminya juga... Kasusnya jarang sih, kecuali mungkin karena alasan kecanduan/adiksi

      Hapus
  4. ditunggu solusinya pak, karena temen-temenku banyak yang kecanduan kek begini. kadang suka risih ketika obrolan mereka sudah mulai mengarah kesana, mau dibilangin takut gimanaa gitu

    BalasHapus
  5. banyak sih karena suka aja. mungkin karena lebih ke alasan nomer satu ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Surat Keterangan Siswa dengan NISN

Lomba menulis untuk siswa SD, SMP atau SMA seringkali mensyaratkan surat keterangan dari kepala sekolah, lengkap dengan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Surat ini untuk menguatkan status siswa di satu sekolah sekaligus sebagai upaya menyadarkan pihak sekolah bahwa ada siswanya yang ingin mengikuti suatu lomba.  Surat Keterangan Siswa Siswa cukup menyampaikan permintaan surat keterangan siswa kepada guru, wali kelas, atau wakil kepala sekolah urusan kesiswaan. Surat keterangan siswa dibuat oleh bagian administrasi sekolah, ditandatangani kepala sekolah dan dibubuhi cap. Berikut ini merupakan contoh surat keterangan siswa yang belum ditandatangani kepala sekolah dan dibubuhi cap.    Contoh surat keterangan siswa yang belum dibubuhi cap sekolah dan tanda tangan kepala sekolah Nomor Induk Siswa Nasional Nomor Induk Siswa Nasional merupakan nomor identitas unik yang diberikan secara acak kepada setiap siswa di Indonesia oleh Pusat Data Statistik Pendidikan (PDSP),

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m