Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Film Keluarga

Entri yang Diunggulkan

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...

Hafiz Al Qur'an Kekinian di Film Surga Menanti

Hafiz Al Qur'an Kekikinian di Film Surga Menanti Sekitar 5 tahun terakhir, program tahfiz (menghafalkan) Al Qur’an bermunculan di kota-kota besar. Para hafiz (penghafal Al Qur’an) pun bermunculan di media massa. Di bulan Ramadhan kita disuguhi ajang adu bakat tahfiz. Film yang mengangkat kehidupan hafiz muncul tahun ini. Judulnya Surga Menanti Film Surga Menanti Menjawab Pertanyaan  Film Surga Menanti, produksi Khanza Film agaknya berusaha menjawab pertanyaan: apa untungnya menjadi hafiz? Mau jadi apa anak-anak masuk ke sekolah atau pesantren tahfiz Al Qur’an? Sederet artis dan ulama ternama hadir dengan berbagai peran untuk menjawab pertanyaan itu. Salah satunya Syekh Ali Jaber,  ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi, yang telah menjadi WNI sejak 2011. Film Surga Menanti mengisahkan kehidupan seorang anak hafiz Qur’an bernama Dafa. Usianya sekitar 12-13 tahun. Dafa belajar di pondok pesantren yang menjalankan program tahfiz Al Qur’an. Sang ibu, Humaira...

Asma Nadia Menjawab Isu Syiah di Film Ada Surga di Rumahmu

Media sosial kembali diramaikan dengan isu syiah. Kali ini isu aliran syiah dikaitkan dengan film Ada Surga di Rumahmu . Peredaran isu syiah itu hadir di media sosial broadcast  aplikasi percakapan seperti Whatsapp dan BBM, dan Line. Film yang mengangkat kisah hidup Ustad Ahmad Al Habsyi itu dikaitkan dengan syiah karena Mizan Production yang membuatnya. Asma Nadia berusaha menjawab perdebatan isu syiah itu.  Jejak Syiah di Film Asma Nadia menyayangkan penyebaran isu syiah oleh orang-orang yang belum menonton dan menemukan bukti pesan syiah dalam film Ada Surga di Rumahmu . Penulis yang bukunya kerap difilmkan itu menyayangkan aksi sebagian orang yang  menyebarkan isu tanpa cek dan ricek terlebih dahulu. Asma sendiri telah menonton dan belum menemukan pesan Syiah di film itu. Soal dana pembuatan film, Asma Nadia menyebut Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai penyandang dana. Pada beberapa adegan film Ada Surga di Rumahmu terdapat penyematan pesan oleh PGN saat to...

Kisah Surga di Tepi Musi

Banyak orang mencari surga hingga ke ujung dunia. Padahal Surga sebenarnya dekat, bahkan mungkin telah kita lupakan. Itulah salah satu pesan dari film yang berlatar di tepi sungai Musi, Ada Surga di Rumahmu. Film ini serentak tayang 2 April 2015 di seluruh bioskop Indonesia. Kisah Sederhana Film Ada Surga di Rumahmu menceritakan satu keluarga yang tinggal di tepi Sungai Musi. Ramadhan kecil (Raihan Khan) piawai tampil bercerita di depan umum. Ia ingin terkenal, tayang di televisi. Namun ia juga sering bertengkar. Abuya (Budi Khairul) dan Umi Elma Theana), orang tua Ramadhan memutuskan, Ramadhan sebaiknya bersekolah di pesantren saja. Di pesantren, Ramadhan satu kamar dengan beberapa anak yang ternyata sering minggat demi mencari hiburan. Aksi minggat itu ketahuan. Ustad Athar yang dipercaya Buya untuk mendidik Ramadhan memberi hukuman. Ramadhan dan teman-temannya harus berceramah di tempat-tempat terrtentu yaitu di kuburan, pasar, bahkan di depan pohon pada tengah malam. ...