Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Pecinta buku fiksi islami mungkin cukup akrab dengan nama Penerbit Syaamil. Ketika Mas Gagah Pergi, Pingkan, Pesantren Impian merupakan sebagian buku fiksi islami Syaamil yang sangat populer pada awal tahun 2000. Namun cobalah cari buku terbitan Syaamil saat ini di toko buku. Kemungkinan besar bukan buku yang akan kamu temukan, melainkan Al Quran, Syaamil Quran. Buku-buku Syaamil Sekitar tahun 1999, saya mengenal Penerbit Syaamil melalui beragam buku kumpulan cerpen dan novel islami yang dipasarkannya. Buku-buku Syaamil sering dijual pada bazar acara-acara kampus Universitas Sriwijaya (Unsri), juga di beranda-beranda musala fakultas saat jam istirahat. Hal itu menarik perhatian saya, karena di Toko Buku Gramedia Palembang, buku terbitan Syaamil masih belum tersedia. Harga buku Syaamil masih belasan ribu saat itu, namun masih mahal untuk ukuran kantong mahasiswa seperti saya. Catat saja, di awal era reformasi itu, Rp1.000 sudah bisa makan dengan nasi-sayur-tempe-tahu. J...