Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Perawatan Tubuh Pria di DF Clinic Pria ke salon? ( ting tong! ) Sepertinya salon bukan tempat yang tepat. Pria di salon kita bayangkan sebagai sosok lembut gemulai dengan gaya bicara yang terkadang mengundang tawa. Sebagian salon juga dikelola oleh transeksual. Salon bukanlah tempat pria, lelaki sejati. Itu anggapan masyarakat umum di Indonesia. Bagaimana dengan klinik perawatan tubuh? Saya juga menyamakannya dengan salon. Perawatan yang dimaksud pastilah semacam lulur, masker, facial , dan lainnya. Pria merawat diri seperti itu, berapa orang yang rutin melakukannya? Namun saya punya masalah kulit; jerawat! Masalah jerawatlah yang kemudian membuat saya terpaksa melakukan perawatan kulit di klinik rumah sakit, bukan salon. Saya pergi ke dokter kulit di Rumah Sakit Al Islam, Bandung. Di sana, saya sempat berkunjung beberapa kali. Sayangnya waktu konsultasi singkat sebab antrian pasien panjang sedangkan jadwal praktik sang dokter terbatas. Berbekal nasihat sang d...