Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Sudah cukup lama saya mengenal Penerbit Indiva Media Kreasi. Sekitar pertengahan tahun 2007. Pada tahun itu Indiva berdiri. Satu penggerak Indiva cukup terkenal di kalangan komunitas penulis semacam Forum Lingkar Pena. Yeni Mulati atau Afifah Afra (yang dulu pakai Amatullah). Beliau menjabat sebagai CEO di Penerbit Indiva. Indiva berkantor di Solo. Dari kota di Jawa Tengah itu, buku-bukunya menyebar ke seluruh Indonesia. Kita dapat menemukan buku Indiva di toko buku semacam Gramedia, juga di toko-toko buku kecil. Namun pasar utamanya tetap di Pulau Jawa. Sepengamatan saya, lebih dari 60% buku terbitan Indiva adalah buku fiksi. Khususnya novel anak-anak hingga dewasa. Buku nonfiksi. Cenderung buku panduan how to bertema pengasuhan dan pernikahan. Menariknya, buku fiksi Indiva yang paling laris itu adalah novel anak. Terutama novel-novel tentang Al Qur’an, pesantren dan semacam itu. Informasi ini pernah disampaikan oleh sang CEO kepada saya melalui pesan singkat vi...