Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Entri yang Diunggulkan

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m

Akibat Mengajak Anak Nonton Film Batman vs Superman di Bioskop

Akibat Mengajak Anak Nonton Film Batman vs Superman di Bioskop Ben Affleck, sang pemeran Batman di film Batman v Superman: Dawn The Justice, tidak ingin Samuel menonton aksinya dalam film laga itu. Samuel adalah anak ketiganya yang masih berusia 4 tahun  " Four years old is a little young to see this whole movie ," komentar Affleck yang pernah dilansir foxnews.com. Berikut ini beberapa hal yang mungkin menjadi pertimbangan Ben Affleck tidak mengharapkan putranya menonton film Batman v Superman: Dawn The Justice. 1. Melanggar Rating dari Lembaga Sensor Film  Classification and Rating Administration (CARA) , satu divisi di Motion Picture Association of America yang mengatur pemeringkatan penonton film, menetapkan film Batman v Superman dengan peringkat PG-13 Artinya sebagian isi film Batman v Superman mungkin tidak patut ditonton oleh anak-anak berusia di bawah 13 tahun. Rating PG-13 ini merupakan peringatan bahwa satu film mengandung kekerasan, ketelanjangan,

Manfaat Bermain di Luar Rumah bagi Anak Usia Dini

Manfaat bermain di luar rumah bagi anak usia dini Manfaat bermain di luar rumah bagi anak usia dini pada tempat khusus bermain seperti tanah lapang, taman bermain, atau arena yang aman bagi anak-anak usia dini sudah cukup kita ketahui. Misalnya melatih kemampuan gerak anak atau yang populer disebut motorik. Tumbuh kembang motorik yang baik akan berdampak kepada kondisi fisik yang prima pada si anak di kemudian hari. Selain dapat melatih kemampuan motorik halus dan kasar anak, bermain di luar rumah pada area khusus juga memberikan manfaat lain seperti yang akan saya paparkan berikut ini.  Manfaat Bermain #1: Menumbuhkan Kemampuan Bersosialisasi Di taman bermain anak-anak biasanya bertemu dengan anak-anak tetangga atau anak-anak lainnya yang tinggal di dekat lapangan bermain. Usia mereka bervariasi, ada yang lebih kecil, sebaya, maupun anak-anak yang berusia lebih tua. Beragamnya usia anak yang bermain di taman bemain merupakan kesempatan bagi anak kita untuk besosial

Gambaran Pesantren di Film Pesantren Impian

Gambaran Pesantren untuk Anak di Film Pesantren Impian Beberapa penonton kecewa dengan film Pesantren Impian yang tidak memberikan gambaran tentang pesantren seperti dalam bayangan mereka. Berikut sedikit ulasan tentang cerita film Pesantren Impian yang berlatar pesantren di sebuah pulau kecil. Kisah 10 Gadis di Film Pesantren Impian Film Pesantren Imipan mengisahkan tentang kehidupan 10 perempuan yang memiliki masa lalu kelam jika dipandang dari syariat Islam. Mereka diundang secara khusus untuk belajar mengubah hidupnya di satu pesantren pulau terpencil. Tempat mereka belajar bernama Pesantren Impian. Pesantren itu dikelola oleh Gus Budiman (Dedi Sutomo) dan asistennya yang bernama Umar (Fachri Albar), pasangan ustad-ustazah, seorang pembantu umum dan seorang pembantu urusan dapur.  Di antara 10 perempuan tersebut, menyusuplah Briptu Dewi (Prisia Nasution), seorang polisi wanita yang tengah menyelidiki kasus pembunuhan di satu hotel. Pihak kepolisian menduga,