Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Entri yang Diunggulkan

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m

4 Jenis Kekerasan yang Mengancam Hidup Anak, Orang Tua Tanpa Sadar Sering Melakukannya

  Orang tua sepatutnya mengasuh anak dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Namun tanpa sadar orang tua sering melakukan kekerasan terhadap anaknya. Kekerasan mengancam kehidupan anak sehingga memengaruhi tumbuh kembangnya. Sebagian orang tua hanya memahami kekerasan secara fisik saja. Padahal menurut WHO , kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan kekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang (masyarakat) yang mengakibatkan atau kemungkinan besar mengakibatkan memar atau trauma, kematian, kerugian psikologis, kelainan perkembangan, atau perampasan hak. Terry E. Lawson, seorang psikolog dan penulis buku Parenting : What We Need to Know to Make a Difference   membagi kekerasan terhadap anak menjadi beberapa jenis 1. Physical Abuse (kekerasan fisik) ·         Terjadi ketika orang tua atau pengasuh memukul/menjewer/mencubit dan melakukan perbuatan yang menyakitkan fisik lainnya. ·         Seringkali dilakukan untuk mengondisik

Tantangan Orangtua Mendidik Anak Generasi Alfa

  Kehadiran ponsel pintar dan berbagai aplikasinya serta kemudahan akses internet membawa banyak perubahan dalam masyarakat. Dulu saat saya kecil, televisi menjadi media untuk mendapatkan hiburan semisal film kartun. Kini di rumah saya, kegiatan menonton bukan dari televisi lagi melainkan dari ponsel pintar. Untuk memahami perubahan perilaku masyarakat, para marketer menggunakan teori generasi XYZ. Di dalam makalah Beyond Z: Meet Generation Alpha yang ditulis nalis sosial-cum-demograf, Mark McCrindle, setelah generasi Z yang lahir pada pertengahan tahun 1990-an hingga pertengahan tahun 2000-an akan muncul Generasi A alias Generasi Alfa. Tahun kelahiran generasi A dimulai dari 2010. Generasi Alfa merupakan anak dari generasi Y atau Millenial Generation (kelahiran 1977-1994). Menurut McCrindle, generasi Alfa merupakan generasi paling banyak di antara yang pernah ada. Sekitar 2,5 juta Generasi Alfa lahir setiap minggu hingga berjumlah sekitar 2 miliar pada 2025. Sejumlah penelitia

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m