Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Cerpen karya Mashdar Zainal yang dimuat Koran Tempo edisi Minggu, 3 Mei 2015. Cerpen ini merupakan cerpen pertama Mashdar yang dimuat Koran Tempo, setelah mengirimkan cerpen ke harian umum nasional itu dalam kurun waktu 5 tahun. Selamat membaca DALAM cerita ini, tokoh perempuan kita tak memiliki nama. Kita cukup menyebutnya dengan perempuan bergaun ungu motif bunga-bunga. Dan di tokoh lelaki juga tak bernama, ia kita kenal saja sebagai lelaki berbaju kotak-kotak warna biru. Kisah mereka nantinya memang menjadi kisah yang teramat picisan. Mereka yang tidak saling mengenal, dirancang bertemu di sebuah jejaring sosial. Mereka chatting selama berjam-jam, lalu bertukar nomor telepon,dan seterusnya, dan seterusnya... kau bisa menebaknya. Kini perempuan bergaun ungu motif bunga-bunga itu sedang menunggu lelaki berbaju kotak-kotak warna biru, di sebuah kafe. Ya, kafe. Apa boleh buat, ini memang teramat picisan. Sebenarnya bisa ...