Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Entri yang Diunggulkan

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m

PHP dari Kementerian Pendidikan

Sms berisi kabar menang hadiah pun sering masuk ke kotak pesan ponsel saya. Tidak satu pun dari sms itu saya pedulikan. Namun saat satu telepon yang mengabarkan saya terpilih ikut pelatihan menulis di Bali, hati saya sempat berbunga juga.   Kabar Suatu Pagi Pagi itu, jam 8.00 pagi saya ditelepon oleh nomor 08151666039 atas nama Prof. Dr. Joko Santosa. Suaranya tenang, tertata, mengalir, seperti orang sedang membaca teks pidato. Dia mengaku sebagai dirjen dikti. Dia tahu saya anggota dan pengurus Forum Lingkar Pena. Dia menelepon saya sehubungan pelatihan menulis artikel ilmiah yang akan diadakan di Bali pada 26-27 Desember 2013 oleh. Transportasi dan akomodasi akan ditanggung. Ada 150 peserta yang diundang. Peserta diundang secara bertahap. Saya adalah salah satu calon peserta. Saat dia menanyakan apakah saya bersedia untuk mengikuti pelatihan tersebut, saya mengiyakan saja. Kemudian sang profesor mengatakan, biaya transportasi dan akomodasi akan dikirim dalam bentuk cek

Jam Biologis Menulis

Kantor masih sepi. Satu jam lagi, karyawan lain baru akan beradatangan. Saya menyalakan komputer, dan memaksalan diri untuk menulis lagi, seperti kebiasaan 9-10 tahun yang lalu. Saat itu saya masih bekerja lepas. Pagi hari tak harus buru-buru menyiapkan diri untuk pergi ke kantor. Menulis di Rumah Saat itu saya menulis sekitar 4-5 jam. Perumahan yang saya tinggali cukup tenang dan nyaman di pagi hari. Saya buka jendela kamar tidur lebar-lebar dan mulai mengetik di komputer. Kegiatan menulis saat itu cukup fokus sebab komputer yang saya gunakan belum terkoneksi dengan internet. Ponsel yang saya miliki pun belum sepintar ponsel layar sentuh sekarang. Fungsinya hanya untuk menelepon dan berkirim pesan saja, serta fungsi tambahan lain yang jarang saya gunakan. Pada siang hari, lepas dzuhur, kamar saya mulai terasa panas. Meskipun jendela dibuka lebar-lebar atau sekalian dilepas daunnya, tetap saja tak dapat menurunkan temperatur ruangan. Maka dari itu, di siang hari biasa