Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2025

Entri yang Diunggulkan

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...

ASUS ExpertBook P Series, Laptop untuk Karyawan dan Pengusaha

Sepanjang karir saya sebagai karyawan di perusahaan media kreatif, laptop merupakan alat kerja sehari-hari. Mulai dari pagi hingga jam kantor usai, saya bekerja di balik laptop. Untuk sekadar berkomunikasi menggunakan aplikasi perpesanan hingga membuat perencanaan dan perancangan produk, dilakukan melalui laptop. Lima hari kerja dalam seminggu selalu menggunakan laptop. Ada kalanya saya juga bekerja di luar kantor. Bertemu dengan mitra kerja, rapat, atau bekerja di cari suasana kerja baru di ruang kerja bersama ( coworking space ). Karena itulah laptop menjadi pilihan saya untuk bekerja, bukan komputer desktop. Laptop lebih mudah dibawa ke mana-mana, bahkan jika harus bekerja dari rumah.   Laptopnya merek apa? Spesifikasinya bagaimana? Saya biasanya menyerahkan pada bagian IT di kantor saja untuk pemilihan laptop. Laptop ASUS menjadi merek laptop pertama saya, hingga sekitar dua kali ganti laptop, ASUS tetap jadi pilihan karena berbagai alasan. Salah satu alasannya karena daya...

Apakah penulis harus tampil wajah untuk membuat konten video?

Dunia konten sebenarnya bukan hal baru bagi penulis. Penulis mengolah ide menjadi kata dan kalimat, membentuk paragraf, hingga terwujud tulisan utuh. Pelengkap tulisan berupa ilustrasi atau foto, bukan wilayah kreatif penulis lagi. Pekerjaan penulis di hulu atau di awal, penyelesaian hingga publikasi diurus oleh pihak lainnya.  Namun dalam beberapa tahun terakhir, definisi konten berubah dengan sangat cepat. Konten mengacu pada produk audio-visual berupa video pendek. Seolah-olah konten adalah apa yang bisa dilihat dan didengar sekaligus. Penyebutan konten untuk video membuat konten tulisan seakan terpinggirkan, meski sebenarnya awal pembuatan video berupa tulisan atau teks juga. Di sinilah letak tantangannya bagi penulis yang mayoritas introvert. Ketika konten video menuntut penulis muncul di kamera, penulis merasa tidak nyaman. Bukan karena kurang percaya diri, melainkan karena energi kreatif penulis memang tumbuh dari ketenangan, bukan dari sorotan publik. Tampil sebagai figur d...