Sebagian orang sering berujar bikin film itu biayanya mahal. Film yang dimaksud pastilah film panjang. Padahal ada jenis film berdasarkan durasinya yang berbiaya rendah. Popularitas film ini dapat melebihi film panjang. Kita mengenalnya dengan sebutan film pendek.
Tantangan
Film Pendek
Sesuai namanya, durasi film
pendek kurang dari 60 menit atau tidak lebih dari 1 jam. Durasi yang singkat
tersebut mengharuskan pembuatnya cermat menampilkan adegan. Setiap shot idealnya memiliki makna yang cukup
dalam bagi para penontonnya. Singkatnya, meski durasi pendek filmnya harus
berkesan.
Proses penulisan naskah perlu
mendapat perhatian di awal pembuatan film.
Naskah akan memengaruhi proses pembuatan film pendek selanjutnya. Mulai
dari penentuan pemain sampai saluran yang tepat untuk distribusi film pendek.
Contohnya saja film pendek
berjudul ‘Tilik’ yang sempat viral Agustus 2020. Menurut penuturan produsernya,
Elene Rosmeisara kepada Kompas.com, supervisi naskah membutuhkan waktu 2-4
bulan. Proses editing juga membutuhkan waktu cukup lama yaitu 2-3 bulan. Jadi
total waktu sampai filmnya siap tayang sekitar 8-9 bulan. Terlebih film ‘Tilik’
juga bekerja sama dengan Disbud DIY Yogyakarta. Ada supervisi lagi untuk
menjaga film ‘Tilik’ tetatp berada dalam koridor budaya Yogyakarta.
Kerja keras kru film ‘Tilik’ membuahkan
hasil yang menggembirakan. Selain viral, Film 'Tilik' keluar sebagai pemenang kategori
film pendek Piala Maya 2018, Official Selection Jogja-Netpac Asian Film
Festival (JAFF) 2018 serta Official Selection World Cinema Amsterdam 2019. Maka
dari itu film “Tilik’ dapat menjadi rujukan bagi pembuat film pendek pemula.
Batu Loncatan ke Film Panjang
Film pendek menjadi batu
loncatan sebagian pembuatnya menuju produksi film panjang. Berbagai proses yang
tidak mudah dalam produksi film pendek menempa pembuatnya agar siap
menghasilkan film yang durasinya lebih lama. Terlebih banyak kompetisi film
pendek sebagai ajang pembuktian kualitas kerja para pembuat film pendek. Ajang Sundance
Film Festival: Asia satu dari sekian ajang itu.
Kabar baiknya XRM Media dan
IDN Media berkolaborasi menyelenggarakan Short Film Competition sebagai rangkaian
Sundance Film Festival: Asia. Satu hal yang menggembirakan lagi, Argo turut
menjadi sponsornya. Argo merupakan satu platform menonton film secara streaming dan kurator film pendek
internasional. Jadi sudah ada jaminan distribusi bagi film-film unggulan nanti.
Winston Utomo, CEO IDN Media dan Michael Chow, Founder XRM Media |
Winston Utomo, CEO IDN Media,
dalam pers realease menyatakan, “Film pendek akan selalu menjadi salah satu
bagian penting dari dunia film dan storytelling. Karya-karya film pendek memiliki
tempat tersendiri di hati banyak penggemar film, terutama di Sundance Film
Festival: Asia. Dalam Short Film Competition ini, kami sangat menantikan kreativitas
para sineas Indonesia melalui karya-karyanya. Kami sangat berharap Sundance
Film Festival: Asia dapat menjadi wadah bagi berkembangnya industri film di
Indonesia.”
Asyiknya lagi, film
pendek yang terkumpul melalui kompetisi ini akan dikurasi oleh dewan juri yang
merupakan perwakilan dari Sundance Institute, IDN Pictures, Argo, dan seorang
sutradara film alumni Sundance Film Festival. Pemenang Jury Award berhak
menerima hadiah uang tunai sebesar USD 2,000 yang disponsori oleh Argo.
Para dewan juri yang terlibat
adalah :
- Kim Yutani, Director of Programming, Sundance Film Festival
- Heidi Zwicker, Senior Programmer, Sundance Film Festival
- Mike Plante, Senior Short Film Programmer, Sundance Film Festival
- Susanti Dewi, Head of IDN Pictures
- Joko Anwar, Filmmaker, alumni Sundance Film Festival
- Amanda Salazar, Head of Programming and Acquisitions, Argo
Film pendek yang memenangkan kompetisi ini akan diputar di Sundance Film Festival: Asia 2021 pada bulan September nanti. Karya pemenang juga berpeluang masuk nominasi tayang di Sundance Film Festival 2022. Peluang distribusi film ke seluruh dunia melalui platform Argo juga terbuka lebar.
Panitia membuka pendaftaran Short Film
Competition sampai 9 Juli 2021. Syarat utamnya adalah Warga Negara Indonesia yang telah berusia 18 tahun ke atas, boleh tinggal di luar negeri atau di dalam negeri. Genre atau tema film bebas dengan syarat proses pembuatan film telah selesai minimal 1 Januari 2019 atau setelahnya. Durasi film singkat saja, sekitar 3 - 20 menit.
Untuk informasi lebih lanjut
mengenai Sundance Film Festival: Asia 2021 Short Film Competition, pada laman Film Freeway https://filmfreeway.com/SundanceAsia.
Bagaimana, tertarik untuk
mengikutinya?
kenapa mereka gak bikin lomba cerpen aja ya, terus difilmkan. mau pendek atau panjang kek, aku bisa ikut
BalasHapus