Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Sebagian orang mudah
jatuh cinta pada berbagai benda. Melihat fotonya saja di media sosial, sudah
jatuh cinta dan ingin memiliki. Padahal dia tipe orang yang mampu memiliki
dengan cara membeli namun tidak bisa merawat. Akibatnya barang-barang yang
sempat dia cintai, merana begitu saja.
Saya bukan tipe orang
yang mudah jatuh cinta terhadap benda-benda. Apabila ingin memiliki sesuatu,
saya bela-belain riset dulu dengan cara membaca berbagai rujukan. Hal itu
jugalah yang saya lakukan saat ingin memiliki power bank kapasitas 10.000 mAh dari brand yang juga mengeluarkan berbagai varian ponsel pintar.
Setelah mantap, saya
beli power bank itu. Ternyata usianya
pendek. Kurang dari 6 bulan, power bank
sudah tidak bisa digunakan untuk isi baterai lagi. Entah kenapa. Padahal
seingat saya tidak pernah jatuh atau mengalami gangguan yang berarti. Saya
berniat mengurus perbaikan dan garansinnya. Namun saya tidak kunjung
melakukannya. Power bank itu kini
merana di satu laci lemari.
Ada sih, keinginan beli power bank lagi. Hanya saja kalau ingat
beratnya yang hampir 300 gram dan ukuran cukup besar, kok jadi malas, ya. Maka
dari itu saya bawa kabel isi ulang baterai saja saat bepergian. Apabila kepepet
banget butuh isi ulang baterai, tinggal cari colokan listrik saja.
Ada ReCharge di Bandung
Apa sih ReCharge?
ReCharge adalah aplikasi sewa powerbank pertama di Indonesia. Teknologi ini
pertama kali di luncurkan pada 23 October 2018 di Jakarta. Sampai saat ini
sudah ada di 200 lokasi dan lebih dari 350 ReCharge Station di Jabodetabek dan
Bandung.
Pertama kali mengetahui
namanya di televisi KRL Commuter Line
Jakarta Kota-Bogor Maret 2019 lalu. Wujud ReCharge cantik, serupa ATM namun berlayar besar dan lebih ramping. Ada laci-laci kecil
di bagian bawahnya. Namun di siaran TV gerbong KRL itu, ReCharge hanya tersedia
di Jadebotabek saja.
Sebulan kemudian saat
singgah di Bandung Indah Plaza (BIP), tak disangka ReCharge sudah hadir di mal
tersebut. Tepatnya di dekat pintu masuk utama, tepat di samping meja informasi
BIP. Menurut respsionis BIP, ReCharge juga ada di lantai 1 dan lantai 3. Segera
saja saya memeriksa keberadaannya.
Di lantai 1, ReCharge
berdiri di samping tiang bangunan. Posisinya tepat di tengah-tengah lantai 1.
ReCharge di lantai 3 posisinya ada di area masuk food court dan XXI BIP. Semua
mesin ReCharge di BIP tipe besar dengan kapasitas 30 power bank 5000mAh. Semua power
bank ReCharge berteknologi fast
charging yang dilengkapi kabel lightning
(Apple) dan micro USB & USB C (Android). Kabelnya pendek dan elastis,
berada di posisi yang mudah dicolokkan ke ponsel. Praktis banget!
Cara Menggunakan Recharge
Untuk menggunakan
ReCharge kita harus mengunduh aplikasinya di Google Playstore dan Appstore atau
dari link ini http://bit.ly/ReChargebandung
Setelah mengunduh
aplikasi daftarkan diri seperti berikut ini
1. Masukkan nomor hp
yang akan digunakan
2. Masukkan refferal code KOKO7669
3. Verifikasi kode yang
dikirimkan melalui sms
Apabila pendaftaran
berhasil, aplikasi ReCharge langsung bisa digunakan setelah top up minimal Rp 20.000. Pembayaran
dapat dilakukan melalui GoPay, OVO, TCASH, BCA Virtual Account, dan transfer
bank, serta perusahaan yang memiliki loyalty
poin misalnya saja Telkomsel poin.
Untuk meminjam power bank pada mesin ReCharge caranya juga sangat mudah seperti
berikut ini
1. Buka aplikasi
ReCharge
2. Sentuh Icon SEWA di
layar mesin ReCharge
3. Scan QR Code yang
muncul.
4. Power bank akan muncul di slot yang tersedia
5. Status SEWA di
aplikasi ReCharge mulai aktif.
Untuk
biaya sewa di Bandung Rp10.000 per 24 jam yang diambil dari saldo pada saat power bank dikembalikan. Apabila
digunakan kurang dari 6 jam biayanya Rp5.000 saja. Murah dan praktis, kan ya. Power bank tipis dan keren lagi. Tidak
membebani.
Selain di BIP, ReCharge
Station juga bisa ditemukan di Istana Plaza, Yellow Truck Coffee Patuha dan
Martadinata, Musat, Satu Pintu Coffee, Nangkring Food Syndicate, Ayam Sawce,
Senses Coffee, serta menyusul di TSM. Gampangnya sentuh icon Cari ReCharge untuk mengetahui lokasi
ReCharge Station.
Kehadiran ReCharge ini
sungguh membantu saya, bisa mencintai power
bank yang lucu-lucu tanpa harus memilikinya. Tidak perlu repot mengisi daya
power bank lagi. Saat power bank
dikembalikan di slot yang terbuka, power
bank terisi dayanya secara otomatis. Oh iya untuk Power Bank ReCharge cuma
bisa diisi ulang dayanya di ReCharge Station. Keren! Semoga makin banyak
ReCharge Station, sehingga siapa saja bisa menggunakan power bank tanpa harus memilikinya.
Saya juga tipe orang yang gak gampang beli barang. Saya masih mikir2 dulu.
BalasHapusKadang2 sampai gak jadi beli. Hehehehe
Aku termasuk yang selalu kehabisan daya kalau lagi event, lupa bawa power Bank pula, kayaknya cocok ni jadi pelanggan yang sayang tapi tak harus memiliki hihi
BalasHapusAsyik banget kan, sekarang kalau jalan-jalan ke BIP nggak perlu bawa powerbank, lumayan nggak bikin berat
BalasHapusMakin canggih deh ya zaman sekarang, kita jadi dimudahkan perkembangan teknologi dan inovasi para produsen
BalasHapus