Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m
Satu hubungan intim
memiliki serangkaian tahapan. Tahapan ini penting untuk dilalui terkait proses biologis
yang terjadi di dalam tubuh. Sebab satu hubungan intim pada dasarnya merupakan
proses bagi setiap manusia untuk menghasilkan keturunan.
Dikutip dari Hellosehat.com
(12/3/2018) tahapan itu meliputi fase rangsangan, fase plateau, fase orgasme
dan fase pemulihan.
Fase
pertama, rangsangan merupakan tahap awal yang sering disebut foreplay. Fase ini penting sebagai tahap
persiapan bagi tubuh suami dan istri.
Rangsang yang terjadi
akan melepaskan hormon sehingga jantung berdegup lebih cepat dan melebarkan
pembuluh darah. Akibatnya tekanan darah dan pernapasan juga meningkat. Otot
akan menegang, pupil pada mata membesar, puting menegang dan kulit bertambah
merah.
Fase rangsangan ini
dapat berlangsung sekitar 30 detik, sampai beberapa menit lamanya bahkan satu
jam.
Fase
kedua, plaetau atau masa stabil. Di tahapan ini, jika
rangsangan terus berlangsung maka kemaluan pria menegang, sedangkan Miss V
melebar dan basah. Gairah yang dirasakan suami istri akan terus memuncak. Pada
fase inilah mulai terjadi penetrasi, kemaluan suami mulai ‘masuk’
Fase
ketiga, puncak kenikmatan atau orgasme. Fase ini terjadi
hanya beberapa detik saja, namun sensasinya mampu bertahan selama beberapa
menit. Pada fase ini suami istri dapat secara reflek melakukan gerakan
mencengkram akibat kontraksi otot kaki dan tangan.
Pada fase ketiga ini
suami mengalami ejakulasi atau mengeluarkan sel-sel sperma untuk membuahi sel
ovum sang istri. Suami akan merasakan sensasi nikmat yang merupakan anugerah
Tuhan Yang Kuasa.
Orgasme yang terjadi
pada sang istri ditandai dengan pengencangan otot pada sepertiga dinding Miss V
bagian depan dan kontraksi otot rahim. Sebagian wanita pada tahap ini juga
mengeluarkan cairan yang terasa seperti mengompol atau istilahnya squirting.
Fase
keempat, pemulihan. Fase ini berlangsung selama beberapa menit
hingga setengah jam. Tubuh mulai kembali pada kondisi semula. Otot-otot rileks
kembali. Bagian-bagian tubuh yang tadinya membengkak dan berubah warna berangsur
pulih ke ukuran dan warna sedia kala.
Itulah 4 fase yang
terjadi saat hubungan intim. Beberapa ahli sepakat seperti yang diberitakan
Kompas.com (24/4/2017), durasi hubungan intim yang normal dapat terjadi sekitar
7 – 13 menit. Artinya keempat tahap itu dapat berlangsung dalam waktu kurang
dari 15 menit saja.
Tidak percaya? Apabila kamu masih lajang, kelak saat menikah kamu akan membuktikan dan membenarkannya
Komentar
Posting Komentar