Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m
Momen hari kemerdekaan Indonesia dimanfaatkan pengelola
produk dan jasa untuk meningkatkan penjualan. Mereka memberikan diskon, paket
hemat, dan lainnya menggunakan angka yang berkaitan dengan 17 Agustus.
Rugikah mereka? Tentu tidak! Promosi hari kemerdekaan dirancang sedemikian rupa untuk meraup untung lebih besar daripada hari biasa. Agar tidak menyesal dan kesal dengan promosi kemerdekaan RI, cermatlah dengan hal-hal berikut ini.
1. Cermati bahasa promosi
Bahasa
promosi menggunakan angka dan kata yang menarik perhatian konsumen. Jika tidak
cermat, bisa saja konsumen salah baca. Misalnya promo tiket nonton berikut.
Diolah dari sumber katalogpromosi.com |
Jika
hanya membaca sepintas, konsumen dapat menyangka diskon 72% untuk pembelian
tiket. Padahal 72% yang dimaksud adalah jumlah yang harus dibayarkan oleh
konsumen saat membeli tiket. Jadi diskonnya hanya 28% Itupun untuk pembelian 2
tiket nonton.
2. Cermati syarat dan ketentuan yang berlaku
Promosi
mungkin terbatas pada beberapa produk dan jasa saja. Selain itu, jumlah pembelian
pun bisa jadi dibatasi dan ada minimal transaksi yang harus dilakukan dahulu. Cermati
dahulu syarat dan ketentuan promosi sebelum membeli.
Diolah dari sumber giladiskon.com |
Promosi
makan durian di atas contohnya. Konsumen hanya dapat membeli durian seharga
Rp17.845 jika sudah melakukan pembelanjaan senilai Rp 800.000, hanya untuk
anggota, dan terbatas pada 72 konsumen dan beberapa syarat lainnya.
Sayangnya,
syarat dan ketentuan terkadang disematkan dengan ukuran huruf yang kecil
sehingga sulit terbaca. Sebagian materi promosi malah tidak menyertakan syarat
dan ketentuan sama sekali, sehingga harus ditanyakan langsung kepada layanan
konsumen atau pegawai saat berada di lokasi penjualan produk dan jasa.
3. Cermati harga, apakah sudah termasuk pajak
Produk
dan jasa di hari merdeka ditawarkan dengan angka cantik Rp17.845 misalnya. Namun
cermati, apakah sudah termasuk pajak ? Jika belum maka harus ditambahkan 10%
dari harga yang ditawarkan.
Diolah dari sumber katalogpromosi.com |
Dikutip
dari finance.detik.com (15/4/2010), makanan yang dijual di restoran dikenakan pajak pembangunan (PB1) sebesar 10%
yang dipungut oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Jadi jika harga yang ditawarkan
Rp17.845 ditambah panjak 10% menjadi Rp 19.630.
4. Cermati jangka waktu promosi
Promosi
biasanya berbatas waktu. Batas waktu dapat berupa hari juga jam. Promosi hari
kemerdekaan dapat berlangsung hanya 1 hari saja pada 17 Agustus, atau sampai beberapa
hari setelahnya.
Diolah dari sumber katalogpromosi.com |
Jika
konsumen membeli di luar batas waktu, bisa dipastikan harga yang diterapkan
normal kembali. Jangan sampai kamu kecewa, tidak jadi membeli hanya karena
tidak mencermati batas waktu promosi.
5. Cermati kebutuhan atau keinginan
Dari
sekian promosi yang ditawarkan, pilah dan pilih yang benar-benar kamu butuhkan.
Cermat dan bijaklah dalam membeli. Promosi kemerdekaan RI berlangsung pada
tengah bulan. Bagi karyawan yang gajian akhir atau awal bulan, harus
memperhitungkan tepat tidaknya belanja gila-gilaan pada tengah bulan.
Sumber yourbizsuccesscoach.com |
Bedakan
kebutuhan dan keinginan saat berbelanja. Kebutuhan tidak bisa ditunda. Apalagi
jika kebutuhan primer. Keinginan bisa ditangguhkan dahulu, sampai dana yang
dimiliki benar-benar lebih.
Jeli banget mas Koko ... Keren. Makasih ya, berguna banget nih. Biar ga mudah tergiur harga diskonan hahehe
BalasHapusPengalaman beberapa kali 'tertipu' ^_^
Hapus