Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m...
Pada 2 Desember 2016,
bersamaan dengan aksi Super Damai Bela Islam Jilid 3, beredar gambar berjudul Donatur
Aksi Bela Islam ke Arah Makar di media sosial. Foto dan nama Habiburrahman
El-Shirazy, penulis novel Ayat-ayat Cinta termuat di dalamnya. Ada kata ACTA di
bawah nama Habiburahman.
Para Aktivis yang Dimuat Fotonya
Foto Habiburrahman
El-Shirazy dimuat bersama foto beberapa aktivis yang dibawa Polri ke Mako
Brimob jelang aksi Super Damai Bela Islam Jilid 3 untuk pemeriksaan.
Aktivis-aktivis yang diberitakan dibawa Polri dan fotonya termuat pada gambar itu
adalah itu adalah Sri Bintang Pamungkas, Ratna Sarumpaet, Kivlan Zein, Adtyawarman
Thaha, Rachmawati Soekarno Putri dan Ahmad Dani.
Terdapat tanda panah
yang seolah menginformasikan pemberi dan penerima dana untuk Aksi Bela Islam ke
Arah Makar. Foto Habiburrahman El-Shirazy berdampingan dengan foto Egi Sujana dengan
keterangan Gerakan Oposisi Nasional (Gonas) dan Ahmad Dani dari Aliansi
Masyarakat Jakarta Selatan. Ketiganya ditandai garis panah putus-putus yang
berasal dari foto Ratna Sarumpaet dari Gerakan Solidaritas Indonesia.
Foto Ratna Sarumpaet sendiri
ditandai dengan panah dari Firza Husein dari Ketua Yayasan Solidaritas Cendana.
Firza Husein ditandai panah dari Tommy Soeharto. Sebagian orang yang membaca
gambar tersebut dapat menafsirkan Tommy Soeharto sebagai donatur aksi Aksi Bela
Islam ke Arah Makar.
Klarifikasi Habiburrahman El-Shirazy
Sebagian
sahabat Habiburrahman El-Shirazy yang mengetahui pemuatan foto penulis novel Ayat-ayat
Cinta itu tidak percaya dan menyatakan gambar itu sebagai fitnah besar. Salah
satunya adalah penulis Afifah Afra melalui aku Twitter-nya. “Gambar ini
memasang foto kang @h_elshirazy ini
fitnah besar dan 100% ngawur cc @helvy @asmanadia @FLPoke.”
Tulisnya di akun @afifahafra79
Melalui
akun Twitter-nya juga Habiburrahman El-Shirazy membantah “Ada yg ngawur, pasang
foto sy. Padahal yg sama Ratna Sarumpaet itu Habiburrokhman pengacara. Bukan
saya. Ini bisa memfitnah saya," tulisnya di akun @h_elshirazy pada jam 9:54 WIB.
Cuitan
Kang Abik itu segera ditanggapi akun twitter lainnya dengan retweet dan
jawaban. Salah satunya oleh akun @syukronamin: ini kesalahan; seharusnya yg terpasang itu foto @habiburokhman advokat. Bukan @h_elshirazy novelis. Beberapa akun Twitter lainnya malah menyarankan Kang Abik untuk melaporkan si pembuat gambar dengan pasal Undang_Undang ITE.
Mengenai
hal ini, belum ada klarifikasi dari akun Habiburokhman. Tweet terakhir Habiburokhman saat saya membuat tulisan ini tertanggal 1
Desember 2016 yaitu, “Hok, kapan ente terjun dari Monas, jangan belaga lupa
soal klaim KTP bodong” Belum diketahui juga siapa pembuat dan penyebar pertama
gambar Donatur Aksi Bela Islam ke Arah Makar itu.
BACA JUGA: Fitnah Makar karena kesamaan nama dengan Abdurokhman
BACA JUGA: Fitnah Makar karena kesamaan nama dengan Abdurokhman
Komentar
Posting Komentar