Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m
Karin Novilda menjadi pembicaraan di media sosial beberapa hari ini. Berbagai portal berita, blog dan media sosial mengulas masa lalu dan drama kehidupan Karin Novilda saat ini. Beberapa ulasan menyertakan foto Karin Novilda yang kurang pantas untuk dilihat, terutama oleh anak-anak.
Apa yang membuat Karin Novilda terkenal dan disukai, khususnya oleh ramaja? Berikut ini beberapa penyebab popularitas Karin Novilda yang saya coba rangkum dari perbicangan netizen di berbagai forum.
1. Peraih nilai UN tertinggi di Tanjung Pinang
Pada awal Juni 2013, Karin Novilda menjadi pemberitaan di Kepualauan Riau karena meraih nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi di Tanjungpinang. Nilai UN Karin 37,9 dengan nilai rata-rata 9,5. Untuk tingkat provinsi Kepulauan Riau, Karin masuk 3 besar.. Padahal Karin sebelumnya hanya meraih nilai tertinggi di sekolah pada peringkat empat atau lima saja.
Salah satu penyebab keberhasilan Karin menjauhi smartphone, game, dan media sosial saat UN. Hal itu terungkap setelah Karin dan orang tuanya membeberkan pada Tanjungpinang Pos. Saat itu, Karin Novilda yang masih berstatus pelajar SMP di Tanjungpinang. Pencapaian Karin tersebut merupakan awal popularitas Karin, sebab tidak mudah memperoleh UN dengan nilai tinggi. Ia menjadi superior di saat begitu banyak siswa-siswi menatap sedih nilai UN-nya.
2. Orang tua terpandang
Profesi dokter merupakan satu dari sekian profesi terhormat dalam masyarakat kita. Untuk menjadi dokter, terlebih dokter spesialis tertentu membutuhkan kegigihan dan biaya pendidikan cukup tinggi. Fakultas yang mendidik calon-calon dokter pun mensyaratkan nilai di atas rata-rata. Mahasiswa dan mahasiswi kedokteran umumnya adalah mereka yang meraih nilai tertinggi di sekolahnya dan kaum berada. Fakultas kedokteran menjadi fakultas yang bersinar di universitas negeri maupaun universitas swasta.
Kedudukan seorang dokter di masyarakat pun cukup istimewa. Para dokter di kota-kota besar termasuk kelas ekonomi menengah dan atas. Harta dan tahta mereka seolah melimpah. Bahkan sebagian orang menganggap mereka pahlawan. Kedua orang tua Karin Novilda adalah dokter. Ibunya dokter gigi, sedangkan ayahnya dokter spesialis. Kedudukan orang tua Karin yang terpandang itu menjadi satu hal yang menarik perhatian dan membuat Karin menjadi sorotan.
3. Penampilan Berubah Drastis
Saat menjadi siswi SMP peraih nilai UN tertinggi, Karin memakai kacamata dan berjilbab. Wajahnya polos tanpa polesan kosmetik. Kini penampilan Karin serupa artis-artis Korea Selatan. Kosmetik membuat wajah dan penampilannya tidak kalah dengan artis ternama.
Penampilan Karin yang berubah drastis itu mungkin diinginkan sebagian remaja, namun mereka tidak berani melakukannya. Karin seolah mewujudkan harapan mereka; berani tampil dengan dandanan bak artis ternama. Penampilan Karin yang dianggap manis sekarang ini, merupakan satu faktor kenapa ia kerap dibicarakan.
4. Modis dan fashionable
Pada akun Instagram Karin Novilda, kita akan menemukan Karin dalam balutan pakaian modis dan fashionable dengan berbagai pose. Foto-foto itu sebenarnya iklan. Karin mengenakan pakaian-pakaian dalam foto itu dalam rangka promosi. Tubuh yang proporsional membuat Karin enak dilihat dengan pakaian-pakaian itu.
Salah satu masalah remaja adalah kurang percaya diri dengan penampilannya. Karin yang modis dan fashionable menjadi role model. Sebagain remaja berharap memiliki penampilan seperti Karin. Wajar saja jika akun Instagramnya diikuti oleh setengah juta orang yang diduga kebanyakan siswa-siswi sekolah menengah. Hal itu terlihat dari komentar Instagram-ya yang menyapa Karin dengan panggilan kakak.
5. Kehidupan remaja kota yang seolah bebas
Lulus SMP, Karin Novilda melanjutkan pendidikan di Jakarta. Kini Karin telah menjadi mahasiswi. Akun-akun sosial media Karin diselipi keseharian Karin. Terdapat beberapa foto Karin sedang berpose sambil menghisap atau memegang rokok dengan asap mengepul. Pesta dugem dan berbagai kegiatan bersama teman-teman sebayanya.
Karin menampilkan kehidupan remaja yang seolah bebas tanpa pengawasan orang tua. Ia terlihat bisa melakukan apa saja yang diinginkan oleh anak muda seusianya. Kebebasan ini diharapkan oleh sebagian remaja. Karin bagai menunjukkan bagaimana seharusnya remaja kota hidup dan bergaul tanpa aturan ketat dari keluarga.
6. Drama percintaan ala sinetron
Karin juga membagikan konten-konten mesra. Kisah percintaanya, baik suka maupun duka. Karin menunjukan perjuangan untuk menjadi pasangan yang baik. Proses perjuangan demi cintanya itu menjadi konten yang cukup diuskai oleh followernya.
Sebagian remaja mengikuti kisah cinta Karin, hanyut, dan akhirnya ingin mengikuti perkembangan hubungan Karin dengan pacar-pacarnya yang juga enak dilihat. Tawa bahagia dan air mata kerap mewarna perjalanan cinta Karin dan sang pacar. Drama percintaan yang biasa kita temui di sinetron bagai hadir langsung ke hadapan followernya dan mereka juga bisa turut serta, memberi saran, nasihat, juga semangat untuk Karin.
7. Playing Victim, Sosok yang Teraniaya
Karin pun playing victim, menampilkan diri sebagai korban. Pihak yang teraniaya dan pantas dikasihani. Pada satu video di Youtube tertanggal 18 Juli 2016, Karin menyiapkan semacam pesta ulang tahun untuk Gaga, cowok yang 3 tahun lebih muda daripada Karin. Padahal Karin sudah diputuskan Gaga. Sponsor pesta itu disebutkan dalam subtittle video.
Setelah pesta, Karin curhat sambil berderai air mata. Karin menempatkan diri sebagai orang yang rela dan ikhlas Gaga memutuskan hubungan pacaran mereka dan menjalin percintaan dengan sahabat Karin sendiri. Derai air mata dan curhat Karin ini berlangsung sekitar lima belas menit. Sebagian remaja dan orang yang menyaksikan video itu, mungkin jatuh iba, kasihan. Dan konten berbentuk video inilah yang membuat Karin Novilda terkenal.
8. Penghasilan jutaan sebagai endorser
Beberapa blogger salah satunya inineracauan.wordpress.com mengungkap penghasilan Karin sebagai selebgram, bintang iklan di Instagram mencapai 30 juta per bulan. Pihak lain menyebut penghasilan Karin 16 juta per 2 hari. Karin disebutkan telah mandiri secara finansial sejak usia 16 tahun, sudah punya rumah sendiri dan hidup dengan fasilitas nyaman.
Berpenghasilan jutaan pada usia belasan tahun menjadi impian sebagian remaja. Maka dari itu, bukan tidak mungkin pengikut media sosial Karin akan meniru jejak popularitasnya itu. Penghasilan Karin yang tinggi itu juga menimbulkan rasa iri sehingga ramaila percakapan tentang Karin Novilda.
9. Keingintahuan Netizen Agar Kekinian
Beberapa orang merasa kudet, tertinggal jika tidak mengikuti topik yang sedang hangat di media sosial. Sosok Awkarin berhasil memancing rasa penasaran dan keingintahuan netizen. Akun-akun media sosialnya dilacak. Berita dan ulasan tentang Awkarin dicari, khususnya oleh para remaja.
Beberapa media massa, misalnya stasiun radio yang menyasar anak muda mengundang Awkarin untuk memenuhi rasa keingintahuan sebagian orang itu. Bukan tidak mungkin, tidak lama lagi stasiun televisi pun mengundang Awkarin. Popularitas Awkarin akan semakin tinggi.
Bagaimana sikap kita? Melarang remaja untuk menikmati konten-konten media sosial Awkarin rasanya kurang bijak. Dialog dan diskusi mungkin lebih tepat. Apa yang membuat mereka tertarik? Mungkin para remaja hanya ikut tren saja.
Umumnya topik yang hangat di media sosial seperti meteor. Mencuat cepat lalu hilang seketika. Mungkin nasib Awkarin juga akan seperti kemunculan meteor itu. Kita doakan saja semoga Awkarin segera menemukan cinta sejatinya dan berhenti melakukan hal-hal yang kurang patut dilakukan sebagai perempuan, khususnya muslimah. Nasib dan akhir seseorang tiada yang tahu, kan. Jadi berdoa dan serahkan pada kuasa-Nya saja.
Ya, bagi dia... mungkin itu "jalan menuju suksesnya". Semoga setelah dia jadi orang kaya, lalu suatu saat berlibur ke tempat yang teduh dan tenang, terus dia tersadar dan kembali mencari jalan sukses yang pernah dia cita-citakan saat masih pelajar "lurus".
BalasHapusamiiin
Hapusdalam banget mba komentarnya..
HapusApa yang membuat karin berubah drastis yaa? Karin cantik pakai jilbab.
BalasHapusMasih belum terungkap, Sri. Saya juga ingin tahu titik balik perubahan Karin ini disebabkan oleh apa...
Hapusmungkin dia bosan karena belajar terus waktu smp
Hapusmungkin dia bosan karena belajar terus waktu smp
Hapuskatanya dlu wktu di interview di Detak TPI, itu Jumat, seragam sekolahnya pake jilbab. tapi itu "katanya".
Hapusgimana kalau suatu saat kita undang Karin ke sini?
BalasHapusJadiin tim konten digital & multimedia :-P
Hapussalut untuk keberhasilannya memiliki jumlah follower yang banyak dan bisa menghasilkan uang menjadi endorser, sayangnya kurang respek dengan caranya membagikan video yang isinya kemesraan dengan pacarnya karena banyak fansnya, gaya pacarannya akan ditiru banyak remaja, wallahu alam bisawab
BalasHapusYa, di satu sisi dia berhasil membuat konten yang menyedot perhatian. Namun dari sisi isi, beberapa isi konten tidak pantas untuk konsumsi publik
HapusYang pasti orang tua tak boleh lalai, anak juga harusnya dalam pengawasan dan kasih sayang keluarga.
BalasHapusTugas sebagai orang tua tiada pernah usai selama masih berada di dunia
HapusBeda ya penampilannya dulu dengan sekarang....
BalasHapusSemoga ortu Karin makin peduli dan memeluk erat anaknya, apalagi kyknya anak tunggal ya?
Pelajaran berharga buat emak2 macam saya, biar gak sibuk sama aktivitas sendiri sampai lalai sama anak sendiri T.T
Ya, ruang dan waktu terkadang dapat membuat seseorang berubah... drastis
HapusPelajaran buat kita Yang punya anak² remaja.
BalasHapusSemoga Karin berhasil dg baik melalui semua ini.
Dan menjadi lebih sholehah dari sebelumnya.
Terlepas kelakuannya yang emang kurang umum untuk remaja kita, saya salut sama kemandirian finansialnya. Semoga aja anak-anak kita mah akhlak nya baik, rezeki nya juga ga kalah baik. Aamiin
BalasHapusSetiap orang memiliki fasa dalam kehidupannya. yang tadinya bersikap begini, nanti berubah 180 derajat. begitu pula sebaliknya. Kita tak pernah tau apa yang akan terjadi pada seseorang kedepannya. bisa saja karin saat ini sedang mengalami fasa terpenting dalam hidupnya. dan nanti bisa saja ada fasa dimana dia berbalik drastis. begitulah hidup, penuh misteri
BalasHapusSetuju, semoga balik lagi ke asalnya ya, jangan terus terusan kayak sekarang yg mengorbankan akhirat demi dunia yang memberikannya angin segar
HapusKarin siapa sih ? Bocah alay ya???? Hahaha
BalasHapus:v
HapusAbabil banget si karin ...,abbabil modl
BalasHapusAbabil banget si karin ...,abbabil modl
BalasHapusMandiri....tampil percaya diri..
BalasHapusHhmmmm. Ini yg org bilang "pinter keblinger
Tapi kalo sudah tidak "beretika" cuma bisa nyimak saja.
Semoga bisa kembali ke jiwa yg bersih. Didoakan saha sebelum akwarin di sholati.
gak pernah ngerti ini siapa... dan semoga gak banyak anak remaja yang meniru dia
BalasHapusAwkarin berubah drastis krn berkiblat pd pergaulan bule2 di tambah 2011 dia sudah main Ig yang orang masih blom bnyk main ig dan di follow oleh orang bule dari situ karin novilda berubah drastis penampilan nya, negara barat jd kiblat nya, semoga sj karin novilda mendapat hidayah Allah Ta'ala
BalasHapusGak kenal ini siapa, semoga jgn banyak remaja yg kenal dan mengikuti gayanya yg bebas klo prestasinya boleh aja kali ya, jadi peraih UN tertinggi, jadi inget BC di sosmed tentang hidayah yang tak memeluk orang yg pintar dan hapal al-Qur an. Beruntunglah orang2 yang dihatinya selalu takut kepada ALlah
BalasHapusOrtunya si Karin kemana sih? Memang ada ortu yg nggak melarang anaknya menjalani hidup seperti itu kah?? Prestasinya memang patut dijadikan contoh, hanya saja saya melihat kalo anak ini kayak anak liar yg nggak pernah diurus. Bahkan di IG nya ad fotonya ciuman bibir dgn pacarnya. Yah kita hanya bisa berdoa semoga dia bisa kembali ke jalan yang bener...
BalasHapus