Langsung ke konten utama

Entri yang Diunggulkan

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m

Lomba Menulis Pengalaman Memasak untuk Cinta


Salah satu kenangan indah dalam hidup kita mungkin memasak untuk orang-orang tercinta; pasangan, keluarga, sahabat, dan lainnya. Tabloid masakan Saji mengundang kita yang memiliki kenangan indah saat memasak itu dalam Lomba Menulis Pengalaman Memasak. Lomba itu dalam rangka ulang tahun ke-12-nya yang bertema  A Journey of Love.

Hadiah Lomba Menulis Pengalaman Memasak

Hadiah untuk Lomba Menulis Pengalaman Memasak ini cukup menarik. Ada uang tunai, voucher dan peralatan memasak dengan perincian sebagai berikut.
  • Juara 1 : uang Rp6.000.000,-
  • Juara 2 : uang Rp4.000.000,-
  • Juara 3 : uang Rp2.000.000,-
  • Hadiah hiburan untuk 24 pemenang berupa 12 voucher belanja @Rp. 500.000,- dan 12 peralatan masak senilai @Rp. 500.000,-.

Syarat dan Ketentuan Hadiah Lomba Menulis Pengalaman Memasak

 1. Tulis cerita kemudian kirimkan melalui pos ke  Promosi Tabloid Saji – Gedung Kompas Gramedia Majalah unit 1 Lt.3, Jl. Panjang No. 8A, Kebon Jeruk, Jakarta 11530 atau ke microsite Saji di sini atau inbox facebook sajiansedap atau google+
2.    Lengkapi data diri serta nomor telepon yang dapat dihubungi.
3.    Pengumpulan cerita paling lambat 31 Agustus 2015.
4.    Hadiah sebagaimana yang tercantum di atas.
5.    Informasi lebih lanjut dapat menghubungi 021-5330150/70 ext. 32221/32223 atau 081219096336

Saran dan Rekomendasi

Pada syarat dan ketentuan Lomba Menulis Pengalaman Memasak, panitia tidak mensyarakan panjang tulisan secara khusus. Maka dari itu, cobalah menulis sekitar 350 kata sampai 1.000 kata sebagai batas minimal dan maksimal tulisan. Peserta juga bisa mengirim tulisan sebanyak-banyaknya, karena tidak ada batasan jumlah pengiriman naskah. Namun ada baiknya pilih saja sekitar 2 atau 3 naskah terbaik saja untuk dikirimkan.

Jika kita memiliki pengalaman memasak yang sumber resepnya dari tabloid Saji, tuliskanlah. Mungkin akan menjadi poin penilaian tersendiri oleh juri Lomba Menulis Pengalaman Memasak. Jika tidak ada pengalaman tersebut, tidak perlu dipaksakan, fokus pada pengalaman berkesan saja.  

Waspada Penipuan

Pada akhir publikasi yang dimuat Nova Edisi 27 Juli 2015, panitia Lomba Menulis Pengalaman Memasak mengingatkan agar peserta berhati-hati dengan beragam penipuan. Pengumuman pemenang Lomba Menulis Pengalaman Memasak hanya melalui tabloid Saji dan www.sajiansedap.com. Jika ada telepon yang mengumumkan peserta sebagai pemenang Lomba Menulis Pengalaman Memasak dan wajib mengirimkan (transfer) sejumlah uang, peserta harus waspada.

Selain itu pajak hadiah ditanggung oleh pemenang Lomba Menulis Pengalaman Memasak. Nah, poin inilah yang sering dijadikan peluang oleh para penipu. Menurut hasil bacaan saya di http://www.pajak.go.id tarif pajak penghasilan atas hadiah dikenakan PPh pasal 21 sebesar tarif PPh pasal 17 Undang-undang PPh apabila penerima Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri yaitu 15%. Jadi, untuk pemenang pertama Lomba Menulis Pengalaman Memasak, hadiah yang diterima adalah Rp5.100.000,- setelah dipotong pajak.

Semoga potongan pajak itu tidak mengurangi semangat kita untuk mengikuti Lomba Menulis Pengalaman Memasak ini, ya. Tulisan bagus pasti akan menemukan jalan dan rejekinya sendiri. Selamat menulis. 

Komentar

  1. TErima kasih info-info menulisnya mas koko nata,

    BalasHapus
  2. Wuaaah!
    Pengin banget ikutan lomba ini. Semoga gak terlewat ya. Makasih, Mas Koko infonya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga menang ya, MBak Wiek

      Hapus
    2. Belum juga dimulai ini ceritanya. Btw, makasih supportnya Mas. :)

      Hapus
  3. Maaf,.kalau ceritanya fiktif atau kisah org lain yg kmudian kita kisahkan dlam tulisan boleh tidak? Terima kasih: )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebaiknya jangan fiktif, tapi kalau cerita orang lain, bisa aja

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Surat Keterangan Siswa dengan NISN

Lomba menulis untuk siswa SD, SMP atau SMA seringkali mensyaratkan surat keterangan dari kepala sekolah, lengkap dengan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Surat ini untuk menguatkan status siswa di satu sekolah sekaligus sebagai upaya menyadarkan pihak sekolah bahwa ada siswanya yang ingin mengikuti suatu lomba.  Surat Keterangan Siswa Siswa cukup menyampaikan permintaan surat keterangan siswa kepada guru, wali kelas, atau wakil kepala sekolah urusan kesiswaan. Surat keterangan siswa dibuat oleh bagian administrasi sekolah, ditandatangani kepala sekolah dan dibubuhi cap. Berikut ini merupakan contoh surat keterangan siswa yang belum ditandatangani kepala sekolah dan dibubuhi cap.    Contoh surat keterangan siswa yang belum dibubuhi cap sekolah dan tanda tangan kepala sekolah Nomor Induk Siswa Nasional Nomor Induk Siswa Nasional merupakan nomor identitas unik yang diberikan secara acak kepada setiap siswa di Indonesia oleh Pusat Data Statistik Pendidikan (PDSP),

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m

Inilah 8 Alasan Seorang Suami Tetap Suka Menonton Film Porno

Banyak hal yang berubah setelah menikah. Namun apa jadinya jika seorang pria masih mempertahankan kebiasaan buruknya padahal sudah beristri. Kebiasaan terkait hubungan suami istri lagi. Berikut kisahnya, saya kutip dari guystuffcounseling.com publikasi (27/9/2017) Monica sangat marah pada Ed karena kebiasaan buruknya. Dia menemuai Jed Diamond, Ph.D., seorang psikoterapis di Willits, California, Amerika Serikat, untuk menceritakan masalahnya. "Aku hanya tidak mengerti. Aku suka berhubungan intim. Aku ada kapan pun Ed tertarik. Kenapa dia harus mencari pornografi? Kurasa sesekali tidak menyakitkan, tapi dia sepertinya lebih suka nonton yang begituan di komputer." Monica merasa kebiasaan itu menghancurkan pernikahan mereka. Mengapa suaminya lebih suka nonton daripada melakukan bersama dirinya? Sebagai seorang terapis, Jed telah berbicara dengan banyak pria dan wanita yang memiliki masalah pornografi dalam kehidupan mereka. Jed mengemukakan 8 alasan pria memi