Langsung ke konten utama

Entri yang Diunggulkan

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m

Lomba Menulis Blog tentang Anak Berhadiah Perjalanan ke Bali


Anak-anak terlantar sering kita temukan di perempatan jalan-jalan kota besar. Pernahkah terlintas di pikiran kita, bagaimana masa depan mereka? Apakah mereka akan terus tumbuh di jalanan? Menjadi pengemis atau pelaku kejahatan kelas teri?

Latar Belakang Lomba Menulis Blog Catatan Anak Bangsa

Data Kementerian Sosial selama periode 2006 – 2009 menyebutkan bahwa jumlah anak terlantar meningkat dari 2,8 juta orang menjadi 3,2 juta orang.  Jumlah anak terlantar itu meningkat hingga 4,8 juta pada tahun 2011. Di akhir tahun 2013, jumlah anak terlantar mencapai jumlah 5,4 juta orang. Jutaan anak terlantar itu akan jadi apa 10 tahun atau belasan tahun kemudian?

Permasalahan anak terlantar memang rumit. Namun kerumitan itu bisa kita urai dalam ide-ide sederhana yang bisa kita terapkan mulai dari lingkungan rumah, lembaga pendidikan, pemerintah daerah dan berbagai elemen masyarakat. Untuk membangun kesadaran tentang berbagai isu anak itulah, serta peringatan 70 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, SOS Children’s Villages Indonesia menyelenggarakan lomba menulis Blog “Catatan Anak Bangsa” dengan tema “Perlindungan Anak di Indonesia”.

Tujuan lomba menulis blog ini bertujuan mendorong kaum muda untuk mengasah kepedulian mereka tentang berbagai isu anak yang ada di sekitar mereka. Para peserta lomba menulis blog diminta menuliskan tentang beragam permasalahan anak yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka dan
menceritakan tentang ide-ide solusi permasalahan anak tersebut. 

Persyaratan Lomba Menulis Blog Catatan Anak Bangsa

Periode lomba mulai 3 Agustus hingga 21 Agustus 2015. Persyaratan  lomba menulis blog adalah:
1.    Follow Instagramtwitter & like Facebook Page SOS Children’s Villages Indonesia
2.    Isi form pendaftaran melalui : http://goo.gl/forms/Z735eq9jau
3.    Panjang tulisan 500 – 1500 kata
4.    Share / kirim link tulisan ke salah satu akun sosia media SOS Children’s Villages Indonesia dan menggunakan hashtag #catatananakbangsa #70thHUTRI  #SOSChildrensVillages 
5.    Tulisan yang dibuat harus original dan tidak mengandung SARA. Jika mengutip wajib mencantumkan sumber/referensi
6.    Tulisan wajib mencantumkan label (tag) “Catatan Anak Bangsa”
7.    Boleh mengirimkan lebih dari satu tulisan
8.    Penjurian dilakukan selama tiga hari mulai 22 - 26 Agustus 2015. Pengumuman pemenang akan dilakukan pada 27 Agustus 2015 melalui website sos.or.id dan media sosial SOS Children’s Villages Indonesia

Hadiah Lomba Menulis Blog Catatan Anak Bangsa


Tiga pemenang utama akan memperoleh:
  • Tiket mengikuti “Blogger Trip with Enda Nasution” ke SOS Children’s Village Bali selama 3 hari (11 - 13 September 2015)
Selain tiga pemenang utama, panitia akan memilih dua finalis blog terbaik dan akan memperoleh:
  • Finalis terbaik I memperoleh uang tunai sebesar 750.000 dan voucher gramedia sebesar 200.000 IDR
  • Finalis terbaik II memperoleh uang tunai sebesari 500.000 dan voucher gramedia sebesar 200.000 IDR 
Ayo, kita sumbangkan solusi untuk permasalahan anak terlantar melalui tulisan. Semoga solusi yang kita berikan bermanfaat dan praktis untuk segera diterapkan.


Sumber informasi dan foto sos.or.id 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Surat Keterangan Siswa dengan NISN

Lomba menulis untuk siswa SD, SMP atau SMA seringkali mensyaratkan surat keterangan dari kepala sekolah, lengkap dengan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Surat ini untuk menguatkan status siswa di satu sekolah sekaligus sebagai upaya menyadarkan pihak sekolah bahwa ada siswanya yang ingin mengikuti suatu lomba.  Surat Keterangan Siswa Siswa cukup menyampaikan permintaan surat keterangan siswa kepada guru, wali kelas, atau wakil kepala sekolah urusan kesiswaan. Surat keterangan siswa dibuat oleh bagian administrasi sekolah, ditandatangani kepala sekolah dan dibubuhi cap. Berikut ini merupakan contoh surat keterangan siswa yang belum ditandatangani kepala sekolah dan dibubuhi cap.    Contoh surat keterangan siswa yang belum dibubuhi cap sekolah dan tanda tangan kepala sekolah Nomor Induk Siswa Nasional Nomor Induk Siswa Nasional merupakan nomor identitas unik yang diberikan secara acak kepada setiap siswa di Indonesia oleh Pusat Data Statistik Pendidikan (PDSP),

Mengingat Kembali Jawaban Pertanyaan Mengapa Ingin Memiliki Anak

Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m

Inilah 8 Alasan Seorang Suami Tetap Suka Menonton Film Porno

Banyak hal yang berubah setelah menikah. Namun apa jadinya jika seorang pria masih mempertahankan kebiasaan buruknya padahal sudah beristri. Kebiasaan terkait hubungan suami istri lagi. Berikut kisahnya, saya kutip dari guystuffcounseling.com publikasi (27/9/2017) Monica sangat marah pada Ed karena kebiasaan buruknya. Dia menemuai Jed Diamond, Ph.D., seorang psikoterapis di Willits, California, Amerika Serikat, untuk menceritakan masalahnya. "Aku hanya tidak mengerti. Aku suka berhubungan intim. Aku ada kapan pun Ed tertarik. Kenapa dia harus mencari pornografi? Kurasa sesekali tidak menyakitkan, tapi dia sepertinya lebih suka nonton yang begituan di komputer." Monica merasa kebiasaan itu menghancurkan pernikahan mereka. Mengapa suaminya lebih suka nonton daripada melakukan bersama dirinya? Sebagai seorang terapis, Jed telah berbicara dengan banyak pria dan wanita yang memiliki masalah pornografi dalam kehidupan mereka. Jed mengemukakan 8 alasan pria memi