Ada satu pertanyaan sederhana, namun tidak semua pasangan menikah dapat menjawabnya. Pertanyaan itu adalah, “mengapa ingin memiliki anak?” Bagi pasangan yang bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai anak, pertanyaan itu akan dijawab dengan lancar. Mereka sudah melewati ribuan hari tanpa tangis bayi, tiada canda tawa dengan anak-anak. Mereka menemukan banyak sekali alasan sehingga ingin sekali memiliki anak. Untuk pasangan yang sangat mudah dititipi anak oleh-Nya, pertanyaan mengapa ingin memiliki anak, bisa jadi terbersit pun tidak. Anak seolah hadir begitu saja. Baru saja menikah, beberapa bulan kemudian istri hamil. Setahun kemudian pasangan suami istri telah menjadi orang tua. Beberapa tahun kemudian, anak kedua, ketiga dan seterusnya lahir. Jawaban-jawaban berikut ini mungkin menjadi jawaban sekian orang tua saat mendapat pertanyaan tersebut: Saya ingin menciptakan kembali masa kecil yang indah Ngg…Semacam investasi untuk hari nanti Sebab saya percaya, kita akan m
Setelah Poster film Surga yang Tak Dirindukan menyulut kontroversi, MD
Pictures mengganti poster film itu. Poster terbaru terkesan lebih sendu. Apakah
kemunculan poster baru cukup meredam kontroversi dan menghilangkan perbincangan
film Surga yang Tak Dirindukan?
Pose yang Terlihat Berpelukan
Sejak dilansir awal Mei 2015 lalu, poster film Surga yang Tak Dirindukan menuai perdebatan di media sosial. Netizen mempermasalahkan posisi tubuh Fedi
Nuril dan Laudya Chintya Bella yang terlihat berpelukan. Pada film yang
diangkat dari karya Asma Nadia itu Fedi Nuril dan Laudya Chintya Bella berperan
sebagai suami istri. Netizen tidak bisa menerima pose tersebut, meskipun Asma
Nadia melalui akunnya menjelaskan bahwa posisi berpelukan itu hanya kreasi digital
program komputer.
Penjelasan oleh Akun Asma Nadia |
Kontroversi itu semakin memanas karena berbagai portal berita mengulas
poster film Surga yang Tak Dirindukan dan netizen membagikannya di media
sosial. Berbagai komentar dengan beragam kalimat pada dasarnya meminta satu hal:
ganti poster film Surga yang Tak Dirindukan. Asma Nadia melalui akun media
sosialnya berjanji akan meneruskan permintaan netizen itu ke MD Pictures, rumah
produksi film Surga yang Tak Dirindukan.
Poster Baru.
Pada 12 Mei 2014, akun Facebook Asma Nadia mengunggah poster film Surga
yang Tak Dirindukan versi baru. Pada poster tersebut sosok para pemeran utama Fedi
Nuril, Laudya Chintya Bella, dan Raline Shah hadir sendirian dengan kutipan
kata dengan huruf berukuran besar namun tersamar. Kutipan kata itu seolah ingin
menegaskan karakter tiap tokoh film Surga yang Tak Dirindukan.
Single Poster |
Poster yang menampilkan seluruh pemeran utama, muncul di akun Facebook
Asma Nadia pada 14 Mei 2015. Poster terbaru itu menggabungkan semua pemain yang
awalnya tampil sendiri pada poster sebelumnya. Terlihat tidak ada interaksi
yang berarti pada poster baru film Surga yang Tak Dirindukan. Latar dan warna
pada poster terkesan lebih sendu daripada poster yang diperdebatkan netizen.
Beberapa komentar positif mendukung kemunculan poster baru tersebut.
Poster terbaru film Surga yang Tak Dirindukan |
Akun Ferhat
Muchtar, mengatakan “ini jauh lebih manis mb Asma Nadia..” Begitu juga dengan Gusti
Trisno
yang berujar, “Ya, jauh lebih manis, Bund. Seandainya di film dikisahkan Fedy
Nuril kala SMA pasti aku jadi masa remajanya dia. Hehe.”
Komentar Netizen |
Kiriman poster-poster baru tersebut tidak begitu banyak dikomentari dan
menuai like atau banyak dibagikan oleh netizen sebagaimana poster pertama yang
dibagikan lebih dari 700 kali.
Hikmah Kontroversi
Kontroversi film Surga Tak Dirindukan seolah memperlihatkan bahwa umat
Islam di Indonesia sangat kritis dengan produk berlabel islami. Ramainya
perdebatan dan maraknya portal berita keislaman yang memuat berita tentang poster
film Surga yang Tak Dirindukan adalah satu buktinya. MD Pictures pun cepat
tanggap mengganti poster film selang satu minggu perdebatan. Bisa jadi rumah
produksi yang juga membiayai film Ayat-ayat Cinta, Ainun-Habibi dan Merry Riana
itu takut kehilangan penonton potensial film Surga yang Tak Dirindukan. Kritik
netizen bisa menjadi satu kekuatan besar untuk perubahan.
Bagi MP Pictures sendiri, perdebatan film Surga yang Tak Dirindukan
merupakan pemasaran gratis, sebab netizen ramai membincangkan padahal filmnya
sendiri baru tayang dua bulan yang akan datang. Silent reader yang enggan ikut
berdebat bisa jadi penasaran dengan cerita film dan menonton begitu tayang di
bioskop.
Apakah ini berarti kontroversi film Surga yang Tak Dirindukan akan
berakhir? Belum tentu juga, sebab tema film cukup sensitif: poligami! Publisis
film bisa saja terus membuat isu baru yang membuat netizen membincangkan atau
penasaran dengan cerita film. Akhir tahun lalu film Merry Riana berhasil
menghimpun lebih dari 708.592 penonton menurut data filmindonesia.or.id. Tentu MD Pictures ingin menjaring lebih banyak penton dari film Surga yang Tak Dirindukan ini, kan?
Komentar
Posting Komentar